Stipas Ruteng Adakan Seminar Moderasi Beragama Orang Muda dan Bonus Demografi di SMAK St. Peregrinus Laziosi, Watumingan-Manggarai Timur - Nerapost
(Foto bersama para Narasumber Usai Seminar)
Rangkaian kegiatan seminar oleh kampus Stipas diawali dengan atas penerimaan secara adat Tim Seminar. Setelah itu dilanjuti dengan sambutan dari PLT SMAK Watumingan, Bpk. Yonan menyampaikan ucapan terima kasih kepada lembaga Stipas St. Sirilus Ruteng, atas diadakannya kegiatan ini. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sambutan dari kepala Kantor Kemenag Manggarai Timur, Bpk. Anselmus Panggabean, sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Kegiatan seminar yang dimoderatori oleh Bpk. Arnold Tarsan, S.Fil, memberikan kesempatan kepada Rm. Dr. Hironimus Bandur, sebagai narasumber pertama. Ia menyampaikan gambaran secara umum terkait moderasi beragama di Indonesia. Bahwa moderasi beragama terutama bagi orang muda adalah sebuah konsep yang mengacu pada kemampuan orang muda untuk mengadopsi pandangan moderat dalam praktik keagamaan.
Hal ini melibatkan usaha untuk menghargai perbedaan dalam agama dan keyakinan, menghindari ekstrimisme dan menekankan pada nilai universal yaitu toleransi, kesetaraan dan keadilan. Sementara itu beberapa narasumber lainnya, Sari Daiman, Charles Tarung, Oliv Jelita dan Silvi Dede (Mahasiswa Stipas Ruteng), membahas praktik moderasi beragama di sekolah dan juga praktik moderasi beragama selama melaksanakan KKN di JPIC Keuskupan Ruteng, dijelaskan bahwa praktik moderasi beragama merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan toleransi dalam keberagaman.
(Siswa/i SMAK St. Peregrinus Laziosi Watumingan sedang mendengarkan materi seminar)
Moderasi beragama adalah proses memahami dan mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebihan. juga membahas tentang peran teknologi dalam promosi moderasi beragama. Di era digital, yang semakin berkembang, peran teknologi menjadi kunci dalam mempromosikan moderasi beragama dikalangan orang muda. Dengan menyampaikan pesan perdamaian, kerukunan dan toleransi melalui platform online, mereka membentuk arah positif bagi pengikutnya. Dengan pendekatan yang bijaksana dan proaktif dalam memanfaatkan teknologi, generasi muda dapat memainkan peran kunci dalam mendorong moderasi beragama, memperkuat toleransi dan menciptakan lingkungan digital yang harmonis dan inklusif.
Sementara itu, narasumber lain, membahas tentang manfaat bonus demografi untuk masa depan Indonesia. Bonus demografi ini akan terjadi apabila jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total penduduk Indonesia. Dalam hal ini pemerintah juga berusaha untuk melakukan berbagai program terutama dalam mewujudkan Visi Indonesia emas 2045, yang meliputi peningkatan kapabilitas SDM, sehat dan cerdas. Pemanfaatan modus demografi dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas orang muda, meningkatkan modal manusia dan memberikan kesempatan kerja. Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi bersama peserta seminar.
Seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga mengajak peserta untuk menerapkan ilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. SMAK St. Peregrinus Laziosi Watumingan sangat berterima kasih atas keberlangsungan kegiatan ini, sementara bapak Kepala Kantor Kemenag Manggarai Timur memberikan apresiasi atas keberhasilan seminar “Saya sangat berterima kasih atas diadakannya seminar ini, dan saya sangat yakin bahwa kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kita semua,” pungkasnya.
Laporan kontributor: Oliv Jelita
Post a Comment for "Stipas Ruteng Adakan Seminar Moderasi Beragama Orang Muda dan Bonus Demografi di SMAK St. Peregrinus Laziosi, Watumingan-Manggarai Timur - Nerapost"