Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gadis Bermata Lebam || Cerpen BD

 


(Sumber Foto: Akun FB)

Membangun bahtera rumah tangga yang di bungkus sedemikian rapi dengan cinta yang terpakasa akan melahirkan gerakan-gerakan akrobatik yang penuh dengan kekejian. Cinta yang diboncengi dengan rasa terpaksa merupakan awal dari kehancuran. Tragedi  4 tahun yang lalu pada perjanjian mulia di atas sola Tuhan yang penuh suci antara Marta dan  Rinus merupakan awal pemutilasian kebahagiaan diri. Marta yang saat itu baru menyelsaikan pedidikan SMA.  Ia dipksa ‘tungku’ dengan Rinus yang nota-bene telah matang dan sudah berpedidikan tinggi.

***

            Pemaksaan penuh dari orang tua Rinus untuk menikahi Marta yang masing belia. Yang beluh tahu tentang, itu hidup berumah tangga?. Demi kebahagian orang tua dan melanjutkan relasi kelurga, Rinus menerima pemintaan dari orang tuanya. Meskia ia tahu bahwa ia tidak mencintai marta. Akan tetapi apa boleh buat, orang tua di atas segalanya yang penuh arogan.  Awalnya Marta tidak menerima keputusan sepihak dari kedua orang tua, tetapi orang tua Marta terus memaksanya. Mungkin karena mereka berpikir bahwa Rinus sudah matang dan mandiri. Mereka selalu berpikir bahwa uang mampu membeli  setiap keeping kebahagian. 

            Kurang lebih lima bulan mengarungi bahtera rumah tangga, Marta sudah mengandung. Perhatian Rinus dengan Marta semakin liar. Bahkan segala pekerjaan rumah tangga Rinus ambil alih.  Rinus tidak mau melihat istrinya kecapean. Anehnya, setelah melahirkan, perhatian Rinus sudah berubah.  Ia melihat Marta sebagai hamba yang siap perintah kemana ia mau. Marta menerima kepiluan itu dengan lapang hati. Ia sungguh sadar inilah takdir yang harus ia terima. Gajian Rinus sudah tidak di pegang lagi oleh marta. Segala urusan dapur marta mencarinya sendiri dengan menjual kripik pisang dan ubi singkong.

***

            Marta mengetahui bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan Rinus. Ia pun mencoba mencari tahunya dengan menyadap WhatsApp rinus. Marta mengetahui  semua  chatingan rinus dengan wanita lain. Tetapi Marta berdiam diri. Ia tidak mau memberi respon yang berlebihan. sebab ia tahu bahwa pernikahannya akan hancur bila ia menggugatnya. Putra semata wanyang adalah alasan dari marta membungkus kepiluan hatinya dalam-dalam. Salah satu alasan mengapa marta bisa bertahan adalah anaknya yang masih sedeng belajar merangkak.

            Setelah sekian tahun terjadi tragedi golgota dalam kelurga kecil Marta dan Rinus. Marta mulai berunjuk diri dengan membantah segala keangkuhan  diri Rinus. Sudah sekian bulan Rinus tidak pernah tidak tidur berduaan dengan marta. Kesepain diri dan kehausan seks menuntut Marta untuk membongkar identitas Rinus sebagai laki-laki pengecut. Ia hanya berani menikah tetapi tidak seterusnya mampu mengawininya.

***

Segala postingan Rinus di akun WhastApp menjadi bukti bagi Marta bahwa, sudah seharusnya memisahkan diri. Tetapi Rinus selalu menolaknya. Pada suatu hari, Rinus berada di kamar mandi. Ini merupakan momen bagi Marta untuk melihat semua foto pada HP Rinus. Ia melihat foto Rinus dengan seorang wanita yang tidak lain adalah kakak kandung Marta sendiri. Cara Rinus cukup licik. Ia menamai kontak dari wanita itu adalah ibu kepsek. Sehingga Marta tidak terlalu mencurigai Rinus.

Penyakit asma Marta kambuh lagi. Hatinya tercabik. Betapa tidak suaminya sendiri berselingkuh dengan kakak kandungannya sendiri. Lalu Marta menyimpan kembali HP Rinus pada tempatnya. Setelah mandi Rinus dengan percaya diri berkata kepada Marta “Enu Mart, putar kopi untuk saya k?. Marta tidak menjawab permintaan Rinus, ia langsung bergegas ke dapur. Lalu ia mengambil sebuah pisau yang sudah diasah kemarin sore. Ia membuat kopi untuk Rinus. Marta membawa kopi menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membawa sebilah pisau dapur yang ia sembunyi di belakang punggungnya. Lalu Marta mempersilakan Rinus untuk menyeduh kopi. Marta mengambil tempat, tepat di samping Rinus. Ia mau mencoba menghunus pisau itu ke dada Rinus. Tiba-tiba anaknya memanggil Marta ”Mama, saya lapar”.  Nait Marta untuk membunuh Rinus berlahan reda.

***

Tiba-tiba HP Rinus berdering. Marta melihat panggilan masuk itu bertuliskan ibu kepsek. Lalu rasa geram Marta bangkit lagi. Ia secepat kilat menggerakan pisau pada tangannya. Akan tetapi sebelum pisau itu mengenai dada Rinus, ia terlepas lbih dulu dari gagangnya. “sial…….!!!!!!!’. pada saat yang sama juga gerakan tangan Rinus mengenai mata kiri marta. Marta menangis karena kesakitan serta ia gagal membinasa lelaki bangsat itu.



“jangan sesekali mencoba cinta atas dasar keterpaksaan, sebab cinta itu ganas dan tajam. Ia dapat melukaimu dengan caranya. Meski dengan luka yang tak berdarah tetapi ia sanggup membunuhmu”

Post a Comment for "Gadis Bermata Lebam || Cerpen BD"