Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ritual Perselingkuhan || Cerpen BD

 

 

Malam kian larut, jangkrik-jangkrik liar mulai memainkan peran, mendendangkan kidung dalam kesunyian malam. Ritual malam yang sering di lakukan oleh Rinus yakni menaruh sebilah pisau pada dinding pintu. Ia percaya akan mitos bahwa, bila-mana setan melihat pisau itu, ia akan takut dan pergi meninggalkan rumah itu. malam kian senyap, raga Rinus masih terbaring letih pada ranjangnya. Malam itu, Rinus tidur terpisah dengan istrinya. Ia tahu, ada sesuatu yang terjadi, sebab sudah sedari sore gonggongan anjing liar kian nyaring terdengar. Semakin dekat, semakin memainkan peran, agar bulu kuduk kian berdiri merinding. Rinus mengetahui bahwa lolongan anjinng itu berawal dari kesalahan yang ia lakukan pada saat ritual di mata air.

***

Ia pun bangun dari pembaringannya, mengambil sebilah pisau, lalu menancapkannya pada dinding depan dekat pintu masuk. Ia percaya malam itu ia dan keluarga dapat tidur dengan nyenyak. Setelah menancapkan pisau, Rinus melewati lorong kamar dari istrinya. Ia menengok ke arah istrinya yang sedang tertidur pulas. Awalnya ia hendak tidur bersama istrinya, tetapi niatnya terurung dengan lolongan anjing yang masih terdengar oleh indranya.

Rinus kembali ke membaringkan raganya. Tiba-tiba, suara derakan pintu dapur terdengar oleh Rinus. Ia memasang kuping dan memberi perhatian penuh ke arah pintu dapur. Suara derakan itu semakin jelas. ia pun teringat bahwa pintu dapur belum ia  tancapkan pisau. Dengan sigap ia berjalan penuh gesa. Ia takut dengan setan yang semakin beringas mendobrak pintu dapur. Ia dengan tangkas menancapkan pisau pada dinding dengan jarak yang cukup jauh. Perlu diakui bahwa Rinus adalah seorang atlet yang pernah menjuarai beladiri karate tingkat kabupaten. Ia tidak takut dengan semua orang. Tetapi ia amat takut dengan cerita mitos apalagi dengan setan sungguhan.

***

Suara derakan pintu semakin keras, engsel pintu itu sudah terlihat hendak terlepas. Tiba-tiba “suara lirih dari balik pintu, Rinu…Rinus….Rinus”. bulu kuduk Rinus semakin liar berdiri, membiarkan angin malam menyapa kulit terdalam dari tubuh Rinus. Suara itu kembali menyahut “Rinus….Rinus….Rinus, buka pintu?”. Rinus semakin takut. Ia menutupi tubuhnya dengan selimut yang tebal. Suara anjing melolong kian jelas dan dekat pada rumahnya. Ia percaya bahwa suara yang memanggil itu merupakan leluhur penunggu mata air itu.

***

Suara itu kembali menyahut yang ketiga kalinya “kaka Rinus buka pintu”. Lalu Rinus sadar bahwa malam itu ia ada janjian dengan Vero. Penjanjian cukup jelas bahwa, malam jam 23:00, Rinus akan menjemput Vero untuk pergi pesta sekolah anaknya om Tinus. Ia memukul dahi, lalu ia bergegas menuju pintu dapur. Tanpa ada rasa takut, Rinus langsung membuka pintu. Benar, Vero sudah berdiri lama di luar pintu. Anjing-anjing liar tak henti-hentinya menggonggong Vero. “kaka, saya takut”, Rinus langsung memeluk vero dan meminta maaf kepadanya.

***

Tiba-tiba pintu kamar istrinya terbuka, Rinus menyuruh Vero untuk bersembunyi. Istri Rinus berkata “Rinus, kamu cerita dengan siapa tadi”. Dengan cepat Rinus menjawab “mama, lu diam-diam, saya sedang ritual untuk mengusir penunggu mata air itu, yang sudah dari tadi datang dan hendak mengganggu saya”. Lalu istrinya kembali ke kamar, lalu Vero keluar dari tempat persembunyian. Pada saat Rinus dan Vero sedang melepas rindu dan janji yang telah terbatal, tiba-tiba istrinya keluar lagi dan melihat Rinus sedang berpelukan dengan wanita lain. Istrinya berkata “Ritualmu sungguh ampuh”. Ritual selesai, hubungan rinus dan istrinya juga selesai.

Post a Comment for "Ritual Perselingkuhan || Cerpen BD"