Helena Sang Pelakor
(https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk03c_Pb3tF5qGcQmy_mgwOfuaG4Xig:1614437353878&source=univ&tbm=isch&q=gambar+wanita+berambut+bonding&s)
“Andai kamu tahu betapa hancurnya hatiku menyaksikan
cara liarmu menghempaskan aku. Hatiku teriris
layaknya wortel di atas meja hidang. Tetapi engkau tidak mempedulikan itu”,
tulis Martha pada pesan whatsAppnya
kepada Rinus. Rinus yang dulu Martha banggakan dan selalu dipuja,
kini harus pergi dengan perempuan itu, yang tidak lain adalah sahabat Martha sendiri.
Permainan Rinus amat menyakitkan Martha. Rasanya
teramat perih, meski menimbulkan luka yang tak berdarah. Martha benar-benar tak pernah menyangka ini semua terjadi kepadanya.
***
Rasa sakit hati
Martha tidak dapat dibendung lagi. Diam tak mampu mengobati rasa sakitnya. Lalu
Martha kembali menuliskan letupan hatinya pada buku diarynya. “Terimakasih untuk puluhan hari yang pernah kita lalui bersama. Setidaknya,
pengkhianatan ini mengajarkan aku untuk
lebih baik lagi dalam menjaga hati. Kamu orang baik Rinus, dan dia juga orang baik. Maka kalian pantas untuk bersatu tanpa engkau harus bersembunyi di belakangku. Aku mundur, sebagai wanita yang tak berdaya menahan luka. Biarkan aku pergi dengan membawa air mataku
sendiri dengan cara diam-diam”.
Rasa hormat sebagi kakak tingkat di universitas dibanting sekejap oleh Helena. Ia baru beberapa bulan mulai kuliah dan beberap minggu tinggal bersama Martha. Segala curhat tentang Rinus sudah Martha ceritakan pada Helena.
Diam-diam Helena mengumpulkan niat untuk menikung
Martha. Gerilya dalam ronta-ronta halus
cukup tangkas dan mengalahkan rasa cinta Rinus akan Martha. Setiap kali Rinus datang
ke kos. Helena selalu memakai baju yang seksi serta memperlihatkan tato pada
pusarnya untuk menarik tatapan mata Rinus. Bahkan sesekali Helena mengajak Rinus
untuk bermain Tiktok.
***
Pada saat Martha hendak pergi mandi yang sedikit jauh dari kamar kos. Martha meninggalkan Rinus dengan Helena. Mungkin momen itu awal dari permainan Helena. Pada saat Martha hendak kembali ke kamar, Martha melihat Rinus sedang berpelukan mesra dengan Helena. Tetapi Martha tidak mencurgai itu. karena Martha tahu bahwa Helena adalah sahabatnya sendiri. “Tidak mungkin ia merebut Rinus dariku”, cetus Martha.
Tetapi Martha salah. Helena adalah
sahabatku yang lugu. Berdiam adalah caranya menebar pesona pada Rinus.
Mantra-mantra khasnya adalah senyum manis memperlihatkan lesung pada pipinya. Rinus
semakian nyaman menatap lekukkan tubuh Helena. Memang Martha mengakui bahwa
rasa nyaman adalah pupuk terbaik untuk rasa cinta.
Pada suatu hari Martha diajak oleh Helena untuk pergi
kesalon kecantikan. Rambut Helena di bonding menjadi lurus. Lalu alisnya di
cukur layaknya bambu rucing yang siap mengunus. Pokoknya amat tajam. Hari itu,
Helena tampil luar biasa. Bedak Pixy Coklat bercampur dengan Cussons
Baby pada wajahnya. Lipstik merah mudah tergurat jelas pada sungging bibirnya
serta rambut terurai lepas. Rambutnya yang tadi sore baru Helena bondingkan.
***
Helena membiarkan rambutnya di tiup angina malam.
Malam itu Martha dan Helena hendak pergi ke kos Rinus. Tampilan anak MABA
sungguh luar biasa. Sedangkan Martha biasa-biasa saja. Ia hanya memakai sandal swalow serta baju kaos oblong.
Rinus mulai berubah. Dulunya yang tiap hari memberi
kabar kepada Martha. Kini ia hanya membalas seadanya kalau Martha mengirim
pesan kepadanya. Tidak ada lagi malam minggu untuk Martha. Tidak ada lagi
nongkrong pada Kaffe. Tidak ada lagi mendaki bukit bersama. Awal Martha tidak
mencurigai kelakuan dari Rinus yang tidak lagi mempedulikanya. Martha merasa
bahwa, mungkin Rinus lagi sibuk mengurus skripsinya. Tetapi Martha mulai mencurigainya
disaat Helena kedapatan sedang Videocall
dengan Rinus.
***
Lalu ia mencoba bertanya kepada Rinus melalui pesan WhastApp
“kak, macamnya sudah berubah. Atau mungkin sudah ada yang baru?”. Rinus hanya
melihat pesan Martha tanpa berani untuk membalasnya. Martha semakin frustasi. Rinus yang dulu amat
sayang padanya kini berubah mejadi lelaki yang tidak peduli lagi. Lalu Martha
menyusun siasatnya yakni menyimpan kamera pada pojok kamar kosnya. Lalui ia
memantaunya menggunakan aplikasi Zoom.
Martha memberitahukan kepada Helena bahwa ia pergi ke
kampus sore itu. caranya berjalan baik. Martha memantau kelakuan Helana dan
Rinus lewat aplikasi zoom. Ia
menyaksikan kekasihnya berpagut sunyi dengan Helena. Rasa benci pada Helena
semakin menjadi. Martha langsung mendobrak pintu kamar kos dan melihat Rinus dan
Martha sedang berduaan.
Lalu Martha berkata “Kak, pada hal ini alasanmu untuk
menjawab segala pertanyaanku selama ini. Pantasan kakak menolak permintaanku untuk dinner bareng merayakan hari jadian kita”. Hubungan
Martha dan Rinus berakhir serta Helena pun diusir oleh Martha dari kosnya.
“Berpandai-pandailah menjaga kekasihmu, sebab masih ada rumput tetangga lebih
hijau darimu"
Post a Comment for "Helena Sang Pelakor "