Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jejak Sang Guru yang Baik

 

(Sumber gambar: m.meredeka.com)


Sekian jejak engkau telah cipta di atas kanvas kehidupan.

Sekian cinta engkau telah tawar.

Ribuan kebajikan engkau telah cipta.

Tanpa pasrah dan keluh.

Engkau, guru yang baik.

Bijak berkata dan lihai bertindak.

Engkau tetap semangat menanam benih kasih untuk generasi.

Dalam benak tergurat jelas “aku ada untuk mereka, lalu mereka ada untuk yang lain”.

Timbunan ilmu telah kau tumpah ruah.

Berceceran dalam ingatan anak-anak yang pernah engkau didik.

Sesekali engkau mengeluh tentang tingkah kami yang diluar akalmu.

Engkau  tetap gigih melatih kami untuk melukis jejak.

Melatih kami untuk berkata-kata.

Melatihkan kami untuk menulis.

Kini, engkau harus pergi.

Sama seperti sabda  Sang Guru Agung “di kota-kota lain, Aku juga menambur benih”.

Engkau pergi dengan sejuta kenang.

kenangan pahit dan manis kehidupan menjadi  guru.

Tak ada celoteh ataupun menoleh.

Engkau berderap langkah ke tempat lain.

Menambur ilmu pada mereka yang masih miskin asa.

Selamat berpisah  guru,

Teruslah menoreh jejak pada tempat yang engkau singgah.

Tumpahkan semua ilmu untuk mereka agar kita sama-sama berguna bagi bangsa dan Gereja.

Salam,

Jejakmu masih tertulis jelas pada diary hidup kami,

bahwa engkau adalah guru yang baik.

Post a Comment for "Jejak Sang Guru yang Baik "