Doa Ibu Mengalir Penuh Restu || Kumpulan Puisi Nancy Jemadi |
(Sumber Foto: www.kompasiana.com)
Oleh: Nancy Jemadi*
Doa Ibu
Pada Nafasmu
Aku mengirim harapan
dengan lirih
Teruslah bertumbuh mengikuti
doa ibumu
Pada detak jantungmu.
Aku sematkan bahagiaku
Biar engkau senantiasa
merasa
Cinta terbesarmu adalah
aku
Pada hatimu, aku
titipkan Cintaku
Kelak engkau akan
menebarkan cinta
Pada tiap raga yang
engkau temui
Pada sayap-sayap
kecilmu
Aku menaruh banyak
harap,
terbanglah jika nanti
tiba waktunya
Lampaui apa yang ibumu
bisa
Dan kelak saat kau tak
menemukan tempat berlari
Pulanglah kepelukan
ibumu
Di sana selalu ada doa
untuk setiap jejakmu
Selalu ada cinta yang
akan mengaliri harapmu
Dan selalu ada maaf untuk langkah-langkahmu tanpa restu.
Janji
Pada Akhirnya
Janji hanyalah sebait
kata
Yang menenangkan telinga
Tapi mematahkan hati
janji,
akan selalu lahir
ingkar di ujung janji
Karena semakin ingin
mulutmu berjanji,
Semakin besar pula
inginmu mengingkari
Janji,
tak akan pernah kutagih
untuk kau penuhi
Semesta akan mendengarkan,
dan akan ikut menghakimi.
Ruteng, 19/07/2020
Ikhlas; Tanpa Balas
Harus bisa belajar lebih
ikhlas
Tentang apa yang datang
lalu pergi.
Tentang yang pulang lalu
pura-pura melupaka.
Tentang kenangan pahit yang terus menggelitik.
Ah, seperti baru
kemarin membuatmu tersenyum.
Tapi hari ini, aku yang
harus menangis.
Seperti itukah caranya membalas kebaikan??
Aku lupa, bagaimana
caramu melukai
mungkin karena aku
terlalu asyik menikmati tiap berkat yang aku temui
sepanjang perjalanan.
Aku tak ingin menodai
bahagiaku
Dengan mengingat caramu mengabaikan.
Teruslah pada jalanmu
Jangan Menoleh ataupun
berbalik
Kamu akan menangis jika
melakukan itu.
Percayalah, bahwa balasan
yang lebih menyakitkan
adalah ketika caramu
tak dibalas
dengan balasan apapun.
Ruteng, 22 Juli 2020
*Penulis adalah; seorang penyuka sastra. Saat ini berdomisili di Ruteng.
Post a Comment for " Doa Ibu Mengalir Penuh Restu || Kumpulan Puisi Nancy Jemadi |"