Rosario: Aku Gagal Mencintai Maria
Doa Rosario bergilir
adalah momen istimewa bagi semua orang di kampung itu. Selain berkunjung dari
rumah ke rumah untuk berdoa ada intensi lain dari muda dan mudi. Intensi yang cukup klasik yakni
momen melepas rindu bagi muda-mudi yang membangun relasi personal dalam satu kampung.
Salam,, hai Maria yang
menawan dengan berbibir tipis dan beralis yang terkikis rapi. Itulah sepenggal
kalimat salam perkenalan dari Anton kepada Maria. Perkenalan yang singkat pada
saat doa Rosario di rumah Maria mengandung arti tersendiri bagi Anton. Maria gadis
lugu yang sedang mengenyam pedidikan kebidanan di salah satu Universitas. Ia
dikenal sebagai anak rumah. Orang tua Maria sangat keras. Sehingga Maria amat takut
untuk melanggar perintah dari orang tuanya.
***
Malam itu, Anton telah
berdandan diri dengan sarung ‘songke’nya serta tidak lupa ia menyirami diri dengan parfum milik ayahnya.
Ia tahu, malam itu doa rosario akan dilaksankan di rumah Maria. Anton membawa
Rosario dan Alkitab, meski baru kali itu ia pernah membawa Rosario dan Alkitab.
Ya, setidaknya bisa menarik tatapan mata
Maria.
Setibanya di rumah Maria,
Anton menjadi pria yang lugu, sopan dan penuh wibawa. Anton selalu mencuri
pandang kepada Maria yang duduknya tepat di pintu menuju dapur. Anton pun
menjalankan siasatnya yakni mau berpindah tempat duduk ke dapur. Akan tetapi
siasat itu diketahui baik oleh ayah Maria. Lalu ayah maria langsung memberikan
tugas kepada Anton yakni menanggung peristiwa pertama serta membacakan Injil.
Anton mulai berkeringat diri. Ia membawa Rosario dan Alkitab hanya untuk
bergaya di hadapan Maria.
***
Anton tidak habis akal,
ia pun mencoba mengelabui ayah Maria dengan beralasan sakit perut. Rupanya
caranya itu cukup ampuh di hadapan ayah Maria. Doa Rosario pun dimulai.
konsentrasi Anton kian buyar disaat ia melihat senyuman manis Maria.
Setiap kata yang diucapkan Maria, Anton selalu
memperhatikannya terutama pada bibirnya yang begitu tipis. Anton selalu
menjulurkan lidahnya agar bibir yang kering selalu kelihatan basah. Malam itu,
Maria cantik tak ada duanya.
Maria bergegas menuju
dapur menyiapakan kopi. Anton cukup kaget dengan suara panggilan Maria “Nana
Anton, minta bantuan pe. Tolong angkat kopi ini?”. Tanpa basa-basi Anton langsung
bergegas menuju dapur. Dalam benak Anton, di dapur hanya ada Maria saja tetapi
ia cukup kaget ternyata ada ibunya yang sedang memegang “kebor”.
Dengan suara latang
ibunya berkata “Heee….jaga jarak!. betapa menjengkelkan bagi Anton. betapa
tidak setiap momen yang tepat orang tuanya selalu menjaga ketat. Setelah sekian
waktu, kini setiap orang berpamitan untuk pulang. Tepatnya di depan gerbang
rumah Maria, Anton berteriak “Neka na
rona hau cepisa e Maria. Kon ket mengandung dari Roh Kudus”.
Post a Comment for "Rosario: Aku Gagal Mencintai Maria"