Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anton Lelaki yang Tulus || Cerpen BD

 


(Sumber Gambar: www.loveusaha.com)

          Perpisahan merupakan hal yang menyakitkan bila tanpa dibarengi persetujuan yang pasti. Amat terasa bila hal itu terjadi tanpa suatu alasan yang jelas dan lebih parah lagi alasan yang dibuat  secara sepihak dan sepintas. sembilan tahun yang lalu aku mengenal Natalia di sebuah kampus. Natalia yang saat itu menjadi ayam kampus menjadi makanan renyah oleh kaum lelaki karena kemolekan parasnya. Aku yang saat itu, masih menjalin rasa dengan seorang janda muda, biasa-biasa mendengar cerita dari sahabat-sahabatku. Bagiku janda lebih asyik dari pada perawan. Hampir setiap waktu sahabat-sahabatku menceritakan tentang Natalia. Mulai dari tubuhnya yang begitu seksi sampai pada suaranya yang begitu merdu.

          Aku mencoba mencari alamat akun FB dari Natalia Prasetia. Aku cukup kaget. Benar kata sahabatku ‘cantiknya bukan main’. Aku mencoba melihat foto unggahnya terlihat jelas gelar ayam kampus Natalia. Hidung mancung, lesung pipi, bibir tipis dan alis terukir terpampang jelas pada foto-fotonya. Ada sekian banyak foto-foto seksi Natalia yang ia unggah pada akun FBnya. 

    Bagiku foto-foto memancingku untuk berkenalan secara langsung dengan Natalia. Aku cukup akui juga, aku sedikit tenar di kampusnya. Dengan bermodal ketampanan, serta lihai dan lincah bermain gitar. Kadang setiap sabtu sore aku menjadi guru prifat musik di kampus itu. anehnya sudah berapa kali aku mengajar tidak pernah bertemu dengan Natalia.

***

Pada suatu hari aku mengajar terori music untuk mahasiswa tingkat satu. Aku kaget melihat Natalia duduk diujung belakang dengan rambut terurai lepas. Aku cukup gugup. Dengan bermodal sebagi guru, aku mempersilakan mereka untuk memperkenalkan diri di depan kelas. Sudah pasti status punya pacar atau tidak harus disebutkan juga. Perkenalan hampir selesai, kini giliran Natalia yang terakhir, aku hanya berfokus pada statusnya. Ia menjelaskan panjang lebar tentang kekasih yang telah lama pergi tanpa kabar. Ini surga bagiku.

Setelah perkuliahan aku memanggil Natalia untuk bertemu denganku di tempat parkiran. Kebetulan aku pada saat itu membawa sepeda motor. Natalia datang dengan jalan yang begitu anggun. Tanpa basa-basi lagi, aku langsung memita nomor  Whatsappnya. Pada saat itu akupun pulang bersama dengan Natalia. Menyusuri lorong-lorong kota layaknya dua sejoli yang sedang meletup rasa. Jarak  ke kos Natalia cukup dekat tetapi aku membuatnya menjadi jauh dengan memutari setiap sudut-sudut gang. Entahlah, Natalia sudah tahu terikku atau tidak. Setelah beberapa bulan saling kabar dan perkenalan diri sudah semakin dalam, aku pun memberanikan diri untuk mengutarakan perasaaanku. Rupanya Natalia menerima dengan penuh kegembiraan.

***

Kini kami menjadi sepasang kekasih meski perbedaan umur yang terlampau jauh. Bagiku Natalia adalah segalanya. dan bagi Natalia aku adalah kekasih serta pengganti ayahnya yang telah meninggal 8 tahun yang lalu. Kini pacaran kami sudah mengarah kesuami-istri. Dulu yang awalnya berpegang tangan dengan malu-malu kini semakin lincah dan lihai.

Setelah wisuda Natalia pulang kekampungnya. Hubungan kami masih terjalin rapih. Kurang lebih satu minggu di kampung,  Natalia memberi kabar bahwa ia akn bertunangan dengan lelaki piliha ibunya. “Kak Anton, aku tidak bisa menolak permintaan ibu. Maafkan aku. Segala kisah dan kenangan yang pernah kita lalui, kemaslah itu baik-baik. Sekiranya itu menjadi pengalaman yang berharga untuk kita di masa depan”, pesan Natalia pada messenger Anton.

          Kata-kata Natalia membuat aku stress. “Tidakkah kamu berpikir dengan segala hal yang telah kita lakukan”, kataku. aku benci dengan Natalia. Tiba-tiba pesan yang kedua dari Natalia “Kak Anton, besok aku akan menikah dengan lelaki itu. doakan  aku dan keluarga kecilku. Memang pernikahan ini tidak pernah aku inginkan tetapi karena keinginan ibu, aku menurutinya. Aku minta maaf kak Anton”.

***

Kesekon harinya postingan foto pernikahan Natalia kian membanjiri beranda akun FBku. Ada sekian banyak yang mengucapkan selamat dan proficiat. Dan anehnya ada juga yang bertanya “Bagaiman hubunganmu dengan Anton”. Aku semakin frustasi dengan diri.  Apakah Natalia mandul? Sehingga permainanku tidak membuahkan hasil, kataku dalam hati.

          Dua minggu setelah pernikahan Natalia, akupun pulang ke kampung halamanku. Ada sekian banyak yang bertanya “mengapa kk nona tidak di bawa?”. Hubunganku dengan Natalia sudah tersiar luas sampai ke kampung halamanku, wajar saja kalau mereka bertanya seperti itu. aku hanya tersenyum tanpa memberi jawaban atas setiaap pertanyaan. Rupanya membangun rumah tangga atas dasar pemakasan merupakan awal dari penderitaaan yang tiada tara. Keluarga kecil Natalia kian hancur. Lelaki pilihan ibunya kini menjadi lelaki yang kasar nsn sangar. Hampir setiap hari Natalia mendapat tamparan dari suaminya.

***

          Pada suatu hari, aku dan sahabatku pergi ke pantai. Tidak ada dalam benakku bahwa pada saat itu juga Natalia pergi kepantai bersama ibunya. sesamapi di pantai aku melihatnya, tetapi dia bukan sendirian. Pada tubuhnya terlihat jelas ia telah mengandung. Air mataku jatuh tak karuan, andai saja itu hasil dari benihku pasti sudah dekat waktunya aku akan menjadi ayah. Natalia duduk di bangku di bawah pohon asam. Tiba-tiba ia memanggil aku “Kak Anton,  sini? Dengan tangan yang begitu mungil, dengan suara yang begitu halus. Aku langsung pergi untuk menemuinya. “kak Anton, berlutut!. Aku heran, mengapa ia menyuruh aku berlutut. Tiba-tiba tangan mungilnya menampar pipiku. Seketika itu juga ia menangis.

Aku membiarkan Natalia bersandar pada bahuku. Disela tangisannya, ia berkata “Kak jangan tinggalkan aku?, lalu ia melanjutkan perkataanya “Lelaki bangsat itu”. aku mengerti situasi batin Natalia saat itu. “Kak Anton, setelah aku menikah dengan lelaki itu. aku tak membiarkan sedikitpu ia menyentuh tubuhku”, kata Natalia. Aku semakin bingung. “Lalu ini, anak siapa?”, kataku. Tiba-tiba Natalia menamparku “Kak ini anakmu!”. Aku menangis dan memeluk Natalia.

 Lalu ia berkata lagi “Kak sehari sebelum aku menikah dengannya, aku tidak datang bulan. Aku tahu, aku sudah hamil dari spermamu sehingga aku tidak membiarkan ia menyentuh tubuhku”. Kini aku dan Natalia membangun keluarga di atas keluarga. Aku pergi bersama Natalia dan calon anakku untuk menghindari omelan gratis seisi kampung. Kini Natalia melahirkan anak yang kesekian dariku.

 *Mohon maaf bila ada kesamaan nama dan kisah. Ini hanya imajinasi dari penulis.


Post a Comment for "Anton Lelaki yang Tulus || Cerpen BD"