Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gadis yang Mengintai || Cerpen BD

 

(Sumber Gambar: www.hipwee.com)

Jikalau tak mampu memilih dari dua pilihan, layakkah aku disebut lelaki. Cukup sulit bagiku, dua-duanya sama cantik dan kaya. Jikalau aku berkenan aku  pacari saja dua-duanya, postingan Rinus dua minggu lalu pada WhatsAppnya. Postingan ini membuat Natalia dan Martha geram. Sebab, Martha sangat mencintai Rinus, begitu juga dengan Natalia. Dua-duanya tidak mau menjadi pacar simpanan.

“Aman saja dek, aku sudah tidak nyaman lagi dengannya. Pokoknya aku ingin sekali mengakhiri hubunganku dengan Martha”, kata Rinus saat berjumpa dengan Natalia pada pesta wisuda sahabatnya.

Baca juga: Pendamping Wisuda Kebutuhan atau Tren

 Rasa bahagia Natalia kian bertambah, Rinus yang ia suka sejak dahulu kini tinggal hitungan detik untuk menjadi miliknya. “Jangan begitu kak, jangan pernah menghakimi perasaan seorang perempuan, sebab aku tahu Martha sangat mencintai kak”, kata Natalia.

***

Dalam hati kecilnya ia sangat rindu dengan keputusan akhir dari Rinus. Natalia cukup gensi, tidak mungkin ia harus memulai hubungan. Rasanya meruntuhkan kodratnya sebagi makhluk yang dikejar bukan sebagai yang pengejar. “Tapi bagaimana ya dek, Martha tu, selalu mencari soal. Bahkan ia selalu menjadikan masalah kecil menjadi besar”, kata Rinus.

Hubungan Rinus dan Martha kian hari semakin hambar. Rinus sudah tidak perhatian lagi dengan Martha. Hubungan yang cukup lama, bahkan tanggal pernikahan sudah ditetapkan bersama. Bagi Rinus hubungan yang lama tidak menjamin menjadi gandengan menuju altar suci.

 Baginya menjalin pacaran adalah ajang untuk mencari kesamaan. Ya, kalau tidak sama, sudah pasti  menjadi mantan lalu di museum kenangan. parasite plakor Natalia kian menempel kuat pada Rinus. Natalia cukup lihai memainkan perannya. Ia mampu membuat hal-hal sederhana menjadi istimewa bagi Rinus.

Setiap hari Natalia selalu menanyakan kabar Rinus, hingga menanyakan prihal makan. “Kak, sudah makan?, jan telat makan ya, awas lambungmu kambuh lagi”. Perhatian Natalia menjadi nyaman bagi Rinus.  Tetapi Rinus adalah lelaki pengecut yang tak mampu mengambil sebuah keputusan dari dua pilihan. Apakah harus mengakhir hubungan dengan Martha lalu membangun kembali dengan Natalia ataukah Rinus harus terus menelan pil pahit dari tingkah renyah Martha.

***

 Kenyataan ini membuat Rinus semakin dilema. “Entahlah…aku pacari saja dua-duanya”, cetus Rinus paada saat menulis catatan harianya pada halaman terakhir buku diarynya.

Penantian Natalia semakin menjadi. Ia menunggu pilihan Rinus. Natalia sangat mencintai Rinus. Ada banyak lelaki yang datang untuk membangun relasi dengannya, tetapi Natalia tetap menolaknya. Baginya Rinus adalah lelaki titipan Tuhan untuk masa depannya.

Baca juga: Orgasme Sang Perawan

Rinus yang bermodalkan ijasah filsafat serta kematang rohaninya, membuatnya tetap bersih tegas, bahwa ia harus menikah dengan Rinus. Pernah suatu waktu orang tua Natalia memperkenalkan anak konglomert pada Natalia, sebab orang tuanya semakin khawatir akan Natalia yang nantinya menjadi selibat kekal layaknya biarawati. Usia Natalia sudah tidak muda lagi. Tetapi Natalia tetap menolaknya. Rasa frustasinya semakin liar. Ia mau pun menjadi selingkuhan Rinus.

Post a Comment for "Gadis yang Mengintai || Cerpen BD"