Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inikah Engkau? || Puisi BD|

(Sumber Foto: images.app.goo.g)

1/// Geming malam bertingkah ria.

Bintang-bintang mulai menari ria di tingkap langit,

Mungkinkah juga, jangkrik itu mengkidungkan sunyi.

Lelaki itu datang pada malam,

“Aku menantimu di sini?”

Menantimu di sudut gerbang tua.

Katanya “Sebentar lagi aku datang”.

Bertingkah renyah layaknya kita sudah berkenalan.

Mungkin itu caramu yang paling lugu,

Untuk menyembunyikan rasa malumu.

Ini pertemuan pertama kita.

Setelah berkali-kali kita berjumpa kata pada dinding media.

Sampai akhirnya kita sama-sama lupa untuk saling berkenalan.

 

2/// Datang dengan wajah polos,

Berdiri di tepi pintu,

Sambil berujar “Engkaukah ini?”

Kata-katamu lembut penuh daya,

Melumpuh aliran pada nadiku.

Engkau cukup kejam memainkan segala peran.

Mungkinkah kita berkenalan dulu,

Sebelum engkau berpamit.

Ehh, aku lupa.

Engkau juga lupa berpamit.

Pergi meninggalkan tanya

“Inikah engkau?”

 

3/// Setelah sekian detik engkau pergi.

Tak ada tanda yang engkau tinggalkan,

Halus pada tanganmu, juga tidak.

Hanya tinggalkan harum parfummu yang sedikit lagi akan hilang bersama angin malam.

Lagi-lagi “Engkaukah itu?”.

Sebelum kita bertemu lagi,

Izinkan aku untuk memaksamu,

Kita berkenalan dulu,

Baru kita pergi menggapai bintang.

Mungkin bersama-sama,

Mungkin juga tidak.

Intinya namamu sudah aku gores pada pualamku.

Tentangmu gadis yang paling  lugu.

Post a Comment for "Inikah Engkau? || Puisi BD|"