Jembatan Bambu Wae Jare Rusak Parah
Jengok-nerapost.eu.org|| Hujan deras
mengguyur kampung Jengok, Desa Wae Jare, Kecamatan Mbiling, Kabupaten Manggarai Barat dan sekitarnya, mengakibatkan jembatan bambu Wae
Jare, pengubung kampung Jengok dan Tuwa mengalami rusak parah. Curah hujan yang
tinggi mengakibatkan air sungai meluap hingga sampai bibir jembatan. Sebagian bambu gelagar jembatan ikut terbawa
oleh arus sungai (01/04/021)
Menurut
pengakuan warga setempat air sungai meluap diakibatkan oleh banjir yang datang
dari anak sungai yang muaranya berada di Wae Jare. “Biasanya air sungai tidak
mencapai bibir jembatan tetapi curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan
membuat anak-anak sungai ikut meluap hingga mencapai sepuluh meter”, kata Deni
Suyanto, selaku warga setempat.
Jembatan
bambu yang sudah diperbaiki beberapa bulan lalu kini mengalami rusak parah.
Jembatan bambu tersebut, setiap tahun harus diperbaiki sebab hanya jembatan itu satu-satu
jalan alternative bagi warga ataupun anak sekolah disaat musim hujan.
“Hampir
sepuluh tahun lebih Jembatan ini dibuat. Tetapi tak sedikitpun bantuan dari
pemerintah. Ada sekian banyak para pejabat yang melintasi jembatan ini, tetapi
mereka tidak pernah peduli dengan keadaan jembatan”, lanjut Deni Suyanto.
Setiap tahun warga bergotong royong memperbaiki
bambu-bambu yang sudah lapuk sedangkan usia kawat beronjongnya sudah sepuluh
tahun lebih. Ada yang sudah berkarat dan tidak layak pakai.
“Kami harus memperbakinya setiap tahun, sebab hanya jembatan ini, satu-satu jalan bagi anak-anak kami jika hendak pergi ke sekolah pada musim hujan” tutur Bapak Maksi selalu tokoh masyarakat di kampung Jengok.
Wae Jare salah satu sungai terbesar di Manggarai Barat. Anak sungai yang banyak menyebabkan arus sungai Wae Jare cukup deras meskipun pada musim kemarau.
"apalagi kalau di wilayah Pola mulai hujan, sudah pasti arus sungai Wae Jare akan meluap. Lebar kali yang cukup sempit tidak sebanding dengan kiriman banjir dari anak sungai yang banyak membuat air sungai meluap dan menghancurkan jembatan" lanjut bapak Maksi.
“Kami masyarakat kampung Jengok, sangat mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan ini. setidaknya membuat jembatan permanen yang tahan lama”, Tutup bapak Maksi.
Post a Comment for "Jembatan Bambu Wae Jare Rusak Parah"