Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gadis Timor Bermata Lentik

(Sumber Gambar:www.liputan6.com)

1/// Masih tersisa rerimbun rindu.

Saat-saat kita masih menjadi dua pasang mata beradu pandang,

Binar matamu menyimpan puja yang kesekian kalinya,

Engkau gadis bermata lentik.

Paruh waktu belum usai,

Tentangmu masih tercecer hangat dan membasah dalam pikiranku.

Bermula dari caramu menatap hingga pada,

Engkau tunduk karena malu.

Mungkinkah engkau tahu, tingkahmu memanjakan mata yang memandang.

Pada rusun tua, yang menyimpan segudang kenangan,

Pada tetesan embun yang berderap jatuh dari genteng,

Engkau masih sama seperti yang dulu.

Suara tawamu mengusikkan malam.

Bahkan, mungkin binatang-binatang itu terganggu dengan gelegar tawamu,

Rasanya engkau tak pernah peduli,

Engkau sudah jatuh cinta pada tempat itu.

Akupun merasa hal yang sama,

Tetapi bedanya, engkau jatuh cinta dengan tempatnya,

Aku jatuh cinta pada mata lentikmu.

 

2/// Takku sangka kita menjadi kekasih yang amat mesra.

Alun-alun kota menjadi saksi paling sunyi.

Sesekali engkau berceloteh tentang rindu yang mencekam.

Lantas, sudah berhari-hari kita tak berjumpa.

Engkau mulai mengutuk waktu dan jarak

Hingga akhirnya engkau luluh, “ini cara terasyik dari rindu yang jerat”

Gadis timor bermata lentik,

Sekian detik dari peraduan malam aku sisipkan untukmu.

Bercanda pada Tuhan “mungkinkah ia titipanMu?”.

Hingga aku kebali berdelusi ria tentangmu,

Masih ada waktu untuk kita eja bersama,

Meski hanya suara.

Gadis Timor bermata lentik,

Suatu saat kita akan berkizomba dari beranda paling adem.

Sama-sama saling menatap tentang mata siapa yang paling magis.

Post a Comment for "Gadis Timor Bermata Lentik"