Gagalnya Malam Pertama || Cerpen BD
Sisa-sisa hujan masih
terlihat jelas pada tanah. Tiga jam yang lalu hujan datang sejadi-jadinya.
Mengguyuri jagat semaunya. Genangan air masih terlihat pada tanah yang
berlubang. Sedangkan langit masih mendung. Mungkin hujan datang lagi. Entahlah.
Sore itu merupakan sesuatu yang istimewa dari dua sejoli
yang telah beradu janji di altar suci. Mereka telah berpacaran kira-kira 6
tahun. Mereka berjanji bukan hanya
disaksikan oleh beribu pasang mata
tetapi disaksikan juga oleh hujan yang datang tanpa henti. Kini mereka telah
menjadi sepasang suami-istri.
Lelangit masih mendung. Resepsipun masih terus
berjalan. Ada banyak orang yang datang
dan mengucapkan selamat. Ada juga yang menjahili “jhmmm, siap-siap malam
pertama ya”. Pokoknya sore itu ada sukacita yang penuh.
***
Setelah tamu-tamu berpamit pulang, kini yang tersisa
hanyalah keluarga besar. Jarum jam terus beranjak. Matapun muali berpamit ke
sarangnya. Pasang muda ini mulai saling memberi kode. Sang istri tahu betul apa
yang dimaksud oleh suaminya. Iapun menganggukkan kepala sambil tersenyum. Sang
suami mulai beranjak ke kamar. Tetapi istrinya masih asyik duduk bercerita
dengan keluarga.
Sang suami berteriak dari kami “Kak Adelia,
rokok yang tadi, di mana?”. Sang istri menyahut “Di atas lemari kak”. Sang
istri tahu, itu hanyalah akal-akalan dari suaminya. Iapun berdiri dan
menghampiri suaminya. Sang istri tersenyum melihat tingkah konyol suaminya. Ia
pun berkata “Kak, ini masih jam 11 loh. Lagian mereka di luar belum tidur.
Apalagi pintu ini hanya pakai gorden. Besok-sesok saja ya”. Lalu sang suami dengan cepat keluar dari
kamar. Sambil berujar “sial, di mana itu rokok ee”.
Post a Comment for "Gagalnya Malam Pertama || Cerpen BD"