Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iman yang Bersemi || Puisi Millia Presetya

(Sumber Gambar: biz.kompas.com)

Iman yang Bersemi


Kata-kata berderet rapi pada lembar kertas tentangmu.

Belum sempat aku baca tuntas,

Awalnya aku hanyalah wanita biasa.

Yang masih muda belia, berharap penuh akan cintamu.

Meski belum tuntas aku rangkai sampai utuh,

Benang kisah dan cerita belum kuusut seluruh.

Lalu aku dipanggil kemari,

                Baca Juga: Wanita-Pelantun-Holy-Night

Aku begitu terobsesi dengan semesta Sumba.

Tentang busana yang menyulut hasrat untuk bermegah.

Ukiran dengan motif yang mempesona.

Perkasa dan anggun.

Namu, aku temui ada keinginan yang belum terlaksana,

Harapan yang tak lagi semesteinya.

Tanah dan batu seolah berlalu.

Padang dan angan memperoduksi debu.


Aku pernah lelah.

Bergerak aku dituntun pergi, berdiam hening.

Ku temui coretan pada dinding kusam.

Dipertegas dengan nisan utuh yang di depan mata.

Aku dipanggil kembali,

Mengabdi,

Aku dapati jejak yang membekas.

                Baca Juga: Gagalnya-Malam-Pertama

Aku menahan malu.

Yang kuanggap kurang, ternyata cukup.

Yang kuanggap hilang ternyata masih bersamaku.

Rasa syukur kembali tumbuh,

Di sini kutemukan arti hidup.

Tempatku bersujud padaMu Tuhan,

Dengan segala rasa syukur.


Millia Presetya, Seorang biarawati yunior SSpS

Post a Comment for "Iman yang Bersemi || Puisi Millia Presetya"