Aku Ragu pada Rasa yang Palsu || Kumpulan Puisi Vensi Maras
(Dokrpi istimewa Vensi Maras)
Rasa yang Palsu
Waktu
terus berlalu,
Dan
kita masih berada dalam kata ragu,
untuk
menukar Rindu.
Senja
pun ikut berlalu,
Dan
kita masih ragu untuk untuk memikul rindu yang sudah lama menunggu.
Sepenggal
sajak untukmu,
Yang
pada waktu itu menatap mataku penuh dengan penuh kepalsuan.
Sungguh
aku terlanjur menanam rasa di hatiku,
namun kamu membunuh ku dengan kepalsuan mu
yang sungguh ayu.
(Baca
juga: Sumarto dan Impiannya yang Dipaksa Mati || Cerpen BD)
Aku
terlarut dengan janji mu yang waktu itu menyakinkan hatiku,
sehingga
aku bersusah payah menahan rasa untukmu,
Namun
sajak-sajak mu yang palsu itu mampu mengelabuiku,
sehingga
aku tertipu.
Kamu,
Kamu,
Dan
kamu,
sungguh
aku terlanjur malu.
(Baca
juga: Kita Hanya Sebatas Cerita || Antologi Puisi Erlin Efrin)
Keraguan
Di
balik Jendela ruang seduhku,
Terdengar
rintihan hujan yang menggebu,
Aku
pun mulai merindu dan terkapar kerena dihantam rasa yang terlarang,
Aku
pun tak berdaya,
hanya
mampu berharap agar semuanya baik-baik saja.
Namun
keraguanku muncul seketika aku mulai merindu,
Entah
kenapa dan mengapa?
Pikiranku
pun tersentuh untuk meragu,
entahlah.
Hanya
sang senjalah yang tahu.
(Baca
juga: Bangkitnya Seorang Penyair || Cerpen Bung Donttel (BD))
Aku
pun bertanya dengan hati,
Mengapa
keraguan itu hadir di saat aku merindu.
Mungkinkah
rasa yang dulu pernah ada,
kini
terkikis oleh rintihan air hujan yang menemani.
Entahlah,
Aku
pun sedang bertanya.
(Baca
juga: Skripsi Gagal Terus, Inilah Penyebabnya)
Terkapar
Dulu
bunga yang sempat mekar kini kembali terkapar,
karena
rasa yang dulu ada,
hilang
tanpa jejak.
Lalu
meninggalkan jejak penuh luka.
Rindu
yang dulu pernah muncul,
mulai
meredup,
ditelan
waktu.
Rasa
yang dulu pernah ada,
kini
menghilang ditelan oleh sepinya malam.
(Baca
juga: Digital Mengalienasi Manusia)
Kamu
yang kukejar
Kini
menghilang tanpa jejak,
Kamu
yang kusegani,
Kini
terhempas tanpa rasa.
Wajahmu
yang dulu selalu membayangiku,
kini
terhapus oleh waktu yang terus berlalu,
Kamu
yang kukagum,
kini
berlalu bersama waktu.
Oleh: Vensi Maras, saat ini penulis berdomisili di Maras, Cancar.
Post a Comment for "Aku Ragu pada Rasa yang Palsu || Kumpulan Puisi Vensi Maras"