Ayah Berkata || Puisi Lee Clara Mbembe
(Sumber gambar: biruriang.wordpress.com)
Ayah bolehkah anak perempuan ini memutuskan untuk
tidak menikah.
Jika lagi dan lagi di patahkan,
lantas laki-laki bagaimana
lagi yang harus aku percaya, selain ayah.
Masih ku ingat kata ayah, jika aku tak temukan satu
lelaki baik di dunia ini,
Maka perempuan yang baik itu harus lahir dari
rahimmu.
Ayah, mandiriku bohong
Bahagiaku hanya cerita
Aku lemah, pundakku
begitu banyak beban
Rasanya seperti dibunuh,
Tapi aku tidak mati-mati.
Ayah jika dekat aku ingin cerita
Betapa keras hatinya
Tapi bercanda dengan dia saja aku tidak pernah.
Pernah terlintas dipikiranku ingin kucuri hati
seperti ibu,
biar aku menemukan lelaki seperti Ayah.
Katamu ayah, sekuat apapun ragaku
Jika yang diserang adalah hatiku
Aku takkan mampu membendung air mata
Setidaknya ada malam yang tenang setelah siang
melelahkan nak ,
jadi tidurlah nak, masih ada hidup baru esok.
(Baca
juga: Tanya Suhartini Pada Suherman || Puisi Geron Darman)
Ayah menginginkan aku menjadi anak perempuan yang mandiri.
Yang suatu saat nanti aku menjadi sosok yang tidak
menggantungkan diri kepada siapapun.
Ayah mencintai aku yang tak akan mengkhianati
Apa lagi menyakitiku.
Kata ayah, Nak! Perhatian saja tidak cukup tanpa
melihat perilakunya.
Carilah dia
yang bersikap jadi pelindung tanpa diminta.
Aku ayahmu nak. Aku ingin memberi yang terbaik untuk
masa depanmu.
Belajarlah dari ibumu, biar kelak Kasih ayah ada
pada Dia yang mencintaimu.
Post a Comment for "Ayah Berkata || Puisi Lee Clara Mbembe"