Magdalena || Puisi Lee Clara Mbembe
(Sumber gambar: pixabay.com)
Magdalena, kau diinginkan olehnya.
Seperti penyair berdarah dingin
Yang pandai menoreh kata, tapi tidak terlalu erat.
Yang rindu seperti sajak, digiring tapi bukan
seiring.
Magdalena, ciumannya mengalung di lehermu.
Pelukannya menghabiskan segala nafas mu.
Merangkak jauh hingga bertakhta di ujung gadismu.
(Baca
juga: Tanya Suhartini Pada Suherman || Puisi Geron Darman)
Dekapannya lirih arti kehausan
Membuat geliat, menjerit tanpa permisi
Penuh nafsu dosa tanpa ampun.
Menerkam seperti singa yang kelaparan
Magdalena, pelan-pelan lelakimu ingin melepaskan
pakaianmu sambil mencium mu
Memasuki dinding labirinmu yang paling nikmat
Dan membuat tanda di seluruh tubuhmu.
(Baca
juga: Guruku dan Hujan || Kumpulan Puisi Candra)
Naik, Naik, Naik.
Dia ingin melihat tarian mu
Dia ingin mengikuti ritme mu
Membuat kau mengejar
basahan bibirnya
Hingga dia menguasai seluruh tubuhmu
Di bagian favorit
Ya! Dibagian favorit mu sayang.
Habis lepas tanpa bayar.
Post a Comment for "Magdalena || Puisi Lee Clara Mbembe"