Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teks Lengkap Ibadah Sabda Perayaan Syukuran Wisuda - Nerapost


(Sumber gambar: 
indonesia-know.blogspot.com)


Oleh: Fr. Rian, SVD


(Komuni Batin)

1.      Tanda Salib dan Salam [Berdiri]

P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

U: Amin.

P: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.

U: Sekarang dan selama-lamanya.

2.      Kata Pembuka [Berdiri]

P : Bacaan suci yang akan diperdengarkan kepada kita sebentar berbicara tentang ucapan syukur. Sadar sebagai ciptaan Tuhan kita mesti bersyukur untuk setiap pengalaman yang kita pernah alami dalam kehidupan sehari-hari, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang kurang baik. Semuanya itu kita mesti rayakan dengan ucapan syukur kepada Allah. Karena pengalaman itu, tanda bahwa kita masih diperkenankan untuk berada di atas dunia ini.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada umat di Tesalonika mengatakan kita mesti mengucap syukur atas segala hal, sebab itulah yang dikehendaki oleh Allah. Paulus sendiri merasa bahwa mensyukuri sebagai jalan agar relasi dengan Allah tetap terjaga dengan baik. Allah telah memberikan segala-galanya sedangkan kita mesti mensyukuri pemberian itu dengan hati yang tulus.

Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan perumpamaan tentang talenta. Masing-masing kita diberikan talenta oleh Allah dan kita mesti bertanggung jawab atas talenta tersebut. Yesus mau meneguhkan kita bahwa barang siapa yang setia dalam perkara kecil, aku akan memberikannya tanggung jawab dalam perkara besar. Pada kesempatan ini kita berkumpul di sini untuk merayakan syukur atas keberhasilan studi dari [Saudara/i……] Kita yakni bahwa ia telah menjalankan tanggung jawab yang diberikan orang tua kepadanya. Sekiranya juga pengetahuan yang ia dapat dari bangku kuliah dapat berguna untuk bangsa dan gereja. [hening sejenak]

 

3.      Tobat dan Permohonan Ampun [Berdiri]

P: Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita kurang bersyukur atas rahmat yang kita terima dari Tuhan. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.

P : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa….(Pendarasan Bersama Umat)

P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.

U : Amin.

4.      Kyrie/Tuhan Kasihanilah [Berdiri]

[Dianjurkan untuk Memakai Lagu Kyrie yang Lengkap seperti Madah Bakti No. 179, 182]

5.      Menyanyikan Lagu Kemuliaan [Berdiri]

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan Lengkap seperti Madah Bakti No. 196, 197]

6.      Doa Pembuka [Berdiri]

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]

Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau selalu membimbing, melindungi dan menyertai setiap pengalaman hidup kami. Pada hari ini kami bersyukur untuk rahmat keberhasilan studi dari saudara/i…..Kami mohon kepadaMu, semoga pengetahuan yang ia peroleh dari bangku kuliah dapat ia gunakan dengan baik untuk bangsa dan gereja terutama untuk memuji dan mengagungkan nama-Mu yang kudus. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

U : Amin.

7.      Ajakan Mendengarkan Sabda Tuhan

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita.

[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

8.      Bacaan Pertama (1 Tes 5: 12-22) [Duduk]

L : Bacaan dari surat pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika.

Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain. Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.

U : Syukur kepada Allah.

9.      Mendaraskan Mazmur Tanggapan [Duduk]

Refren (Mazmur 138:1-3; 7-8)

Aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.

·         Aku hendak sujud ke arah baitMu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setiaMu; sebab Kau Buat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. (Refren)

·         Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. (Refren)

·         Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tanganMu, dan tangan kananMu menyelamatkan aku. (Refren)

·         Tuhan akan menyelesaikannya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kau Tinggalkan perbuatan tanganMu! (Refren)

 




10.  Alleluia (Mat 25:21)

P : Alleluia

U :  Alleluia

P : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, *aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

U : Alleluia.

11.  Injil (Mat 25:14-30) [Berdiri]

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

P : Demikianlah Injil Tuhan.

U : Terpujilah Kristus.

12.  Renungan Singkat [Duduk]

Saudara/i…….

Kita sering kali kurang memberi perhatian pada hal-hal kecil dalam kehidupan harian kita. Kita lebih suka menghargai orang atau tugas-tugas yang besar. Namun dalam kisah perumpamaan tentang talenta, Yesus justru menghargai orang yang setia dalam perkara-perkara kecil. Orang kaya dalam injil mau menggambarkan pribadi Yesus sendiri, perjalanan yang diambil menyimbolkan waktu kehidupan kita. Itu artinya tiga hamba dalam perumpamaan tersebut mau mempresentasikan diri kita masing-masing. Setiap pribadi diberikan tugas dengan porsi masing-masing.  Kita dituntut untuk tetap setia pada apa yang telah diberikan, tidak hanya uang tetapi talenta dan bakat yang dipercayakan kepada kita. Hamba yang pertama dan kedua mendapat penghargaan dari tuannya. Karena mereka mampu menjalankannya dengan setia. Sedangkan hamba yang ketiga, dia kurang percaya dan tidak bijaksana sehingga dihukum oleh tuannya.

Di sini Kerajaan Sorga diumpamakan oleh Yesus sebagai keadaan di mana orang yang setia menjalankan tugas dan tanggungjawab. Penilaian bukan seberapa besar talenta yang dimiliki masing-masing orang, tetapi lebih dari itu apakah talenta itu dikembangkan atau tidak? Saudara/i sekalian, kita bisa melakukan sesuatu. Kita memiliki banyak waktu. Masalah yang mungkin sering kita hadapi, kita tidak memanfaatkannya atau menguburkan dalam-dalam, lalu mulai menyalahkan Tuhan, seolah-olah Tuhan memberi terlalu sedikit untuk kita.

Saudara/i…..

Ketika orang yang diberi lima dan dua talenta itu berhasil melipatgandakan talenta-talenta mereka, majikan itu tidak mengatakan “Aku akan memberi piagam penghargaan padamu,” tetapi “Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” [Saudara/i……]  telah menyelesaikan studinya dengan baik. Itu tandannya dia telah menjalankan tanggungjawab itu dengan baik. Namun, tanggungjawab itu bukan sampai pada gelar dan ijazah sarjana tetapi tanggungjawab itu terus berkepanjangan. Bagaimana ia memanfaatkan pengetahuannya yang ia peroleh dari bangku kuliah untuk kehidupan bersama. Itulah yang katakan oleh Yesus “Aku memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” Itu berarti tanggungjawab itu tidak berhenti, dan tidak ada juga kesempatan untuk membangga-banggakan diri dengan apa yang sudah kita lakukan. Kecenderungan kita, kalau sudah berhasil dan mendapat pujian menjadi lupa diri, akhirnya hanyut dalam kemapanan yang ada dan tidak berupaya lagi untuk mengembangkan diri atau melakukan yang lebih baik dari apa yang sudah dicapai sebelumnya. Tidak ada kata berhenti untuk berbuat baik.

Orang yang mendapat satu talenta. Dia dihukum bukan karena ia mendapat satu talenta, tetapi karena ia menguburkan talenta tersebut. Jelas karena ia tidak berusaha dan tidak berbuat apa-apa untuk mengembangkannya. Seberapa pun talenta yang kita miliki, jika kita tidak dapat melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab, kita tidak dapat melakukan sesuatu yang dapat menjadi berkat bagi sesama. Tanggungjawab yang kecil terasa seperti beban yang cukup memberatkan dan membatasi kebebasan diri. Akibatnya kepribadian dan kemampuan kita tidak berkembang menuju kedewasaan seperti yang diharapkan oleh Yesus. Karena itu janganlah anggap remeh terhadap tanggungjawab yang kecil, lakukanlah itu dengan penuh tanggungjawab dan kesetiaan, Tuhan akan memberikan tanggungjawab dalam perkara yang besar. Jadi lebih baik manfaatkan dan kembangkan talenta yang ada padamu dengan baik.

Marilah kita mempertanggungjawabkan talenta itu dengan baik, demi kemuliaan Tuhan dan berkat bagi sesama.

      Hening (Peresapan Sabda)

13.  Syahadat [Berdiri]

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..[Daras bersama-sama)





14.  Doa Umat [Berdiri]

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan telah memanggil kita dengan caranya masing-masing. Maka marilah kita datang kepada Dia yang telah memanggil kita seraya berdoa;

L: Bagi Pemimpin Gereja, semoga mereka senantiasa mewartakan kasihMu kepada semua orang, sehingga semakin banyak orang merasakan dan menemukan Engkau yang hadir di dunia. Marilah kita mohon:

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L: Bagi kedua orang tua dari Saudara/i……Semoga mereka dilimpahi kesehatan yang baik serta kesuksesan dalam usaha dan karya. Marilah kita mohon:

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L: Bagi para pendidik, Semoga para pendidik dilimpahi kesejahteraan, kesehatan dan kemampuan serta kebijaksanaan untuk menghadirkan Tuhan dalam setiap karya yang mereka lakukan terutama dalam mendidik para siswa. Marilah kita mohon:

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L: Bagi saudara/i……Semoga pengetahuan yang ia peroleh dari bangku kuliah dapat berguna untuk bangsa dan gereja, teristimewa memuliakan dan mengagungkan namamu yang kudus. Marilah kita mohon:

U: Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L: Allah Bapa yang kudus, demikianlah doa permohonan yang kami panjatkan kehadiranmu sudikiranya engkau mendengarkan dan mengabulkannya. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.

U:  Amin

15.  Doa Pujian

P: Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasuh kita. Maka marilah kita berseru: Terpujilah Engkau di Surga

U: Terpujilah Engkau di Surga.

P: Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru:

U: Terpujilah Engkau di Surga.

P: Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru:

U: Terpujilah Engkau di Surga.

P: Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru:

U: Terpujilah Engkau di Surga.

P: Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan Ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. Maka kami berseru:

U: Terpujilah Engkau di Surga.

P: Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

18. Bapa Kami [Berdiri]

P: Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. Bapa kami yang ada di surga….[Daras bersama-sama]

19. Salam Damai

(Dapat dilaksanakan Salam Damai)

P: Marilah kita saling memberikan salam damai.

20. Doa Komuni Batin. [Berdiri]

P: Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P: Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”

[hening sejenak]

P: Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P: Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.

Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:

P: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

U: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

[Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. Lalu diberi saat hening secukupnya. Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa.]

(Sambutan dari Yubilaris atau Perwakilan Keluarga)

21. Doa Penutup (Berdiri)

P: Marilah kita berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberikan talenta dan bakat kepada kami masing-masing. Kami mohon teguhkanlah hati dan pikiran kami agar kami mampu mengembangkan talenta itu untuk kebaikan bersama teristimewa untuk memuliakan namaMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin

 22. Mohon Berkat Tuhan

[Hening Sejenak]

P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

[Sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U: Amin.

P: Saudara/i, Perayaan Sabda syukuran wisuda kita sudah selesai.

U: Syukur kepada Allah.

23. Pengutusan

P: Marilah pergi, kita diutus.

U: Amin.

24. Lagu Penutup

Post a Comment for "Teks Lengkap Ibadah Sabda Perayaan Syukuran Wisuda - Nerapost "