Jumlah Pria Mapan Berkurang dan Dampaknya Pada Angka Pernikahan di Indonesia – Nerapost
(Sumber gambar: merderka.com)
Oleh: B. Donttel (Admin)
Di era modern ini, fenomena sosial yang menarik perhatian adalah penurunan jumlah laki-laki mapan dan dampaknya terhadap angka pernikahan. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini, mulai dari perubahan ekonomi hingga perubahan nilai-nilai sosial. Pada dasarnya pernikahan menjadi lembaran hidup baru bagi manusia. Bagi manusia pada umumnya memiliki pasangan akan menjadikan petualangan hidup semakin berwarna. Akan tetapi akhir-akhirnya angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan drastis.
Menurut Krida Herbayu yang dikutip pada Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan. BPS menyebutkan bahwa pada 2023 jumlah pernikahan di Indonesia sebanyak 1.557.255. Angka ini ternyata menurun sebanyak 128.000 jika dibandingkan dengan tahun 2022. Sementara jika dalam satu dekade terakhir angka pernikahan di Indonesia menurun sebanyak 28,60 persen. Fenomena ini cukup menyita perhatian masyarakat.
Lebih lanjut Krida Herbayu dalam Rubicnews.com mengutip pendapat Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs.,Msi selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga mengatakan bahwa penyebab dari fenomena ini adalah semakin banyak peluang perempuan untuk mengembangkan potensi diri. “Angka itu turun karena kesempatan perempuan untuk sekolah dan bekerja semakin terbuka lebar. Di samping itu ketergantungan perempuan juga menurun. Keberadaan laki-laki mapan juga semakin berkurang karena sekarang mencari pekerjaan semakin sulit. Hal ini tentunya berdampak juga pada menurunnya angka kelahiran.”
Senada dengan Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs.,Msi, penulis melihat ada beberapa penyebab utama sehingga menurunnya jumlah laki-laki mapan yakni;
Pertama, Perubahan Ekonomi: Krisis ekonomi yang terjadi di berbagai negara telah mempengaruhi banyak laki-laki dalam mencari pekerjaan yang stabil. Banyak yang terpaksa menerima pekerjaan dengan upah rendah atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian mereka.
Kedua, Tingkat Pendidikan yang Meningkat: Meningkatnya tingkat pendidikan di kalangan perempuan juga berkontribusi pada fenomena ini. Dengan lebih banyak perempuan yang berpendidikan tinggi dan memiliki karier yang sukses, standar yang mereka tetapkan untuk pasangan mereka juga meningkat.
Ketiga, Perubahan Nilai dan Ekspektasi: Generasi muda kini memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai pernikahan dan hubungan. Banyak yang lebih memilih untuk fokus pada pengembangan diri dan karier sebelum memasuki hubungan serius.
Keempat, Tantangan Mental dan Emosional: Stres dan kecemasan yang tinggi di dunia modern juga memengaruhi kesehatan mental laki-laki. Masalah ini bisa membuat mereka merasa tidak siap untuk komitmen jangka panjang seperti pernikahan.
Penurunan jumlah laki-laki mapan berpengaruh langsung terhadap angka pernikahan. Beberapa dampak yang terlihat antara lain:
Pertama, Penurunan Minat untuk Menikah: Banyak perempuan yang merasa ragu untuk menikah dengan pasangan yang tidak mapan. Ini menyebabkan semakin banyak individu yang memilih untuk tidak menikah atau menunda pernikahan.
Kedua, Pergeseran dalam Bentuk Hubungan: Dengan penurunan angka pernikahan, banyak orang beralih ke bentuk hubungan yang lebih santai atau tidak resmi. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam masyarakat.
Ketiga, Dampak pada Keluarga dan Anak: Penurunan angka pernikahan bisa berdampak pada struktur keluarga. Anak-anak dari pasangan yang tidak menikah mungkin menghadapi tantangan dalam hal stabilitas emosional dan finansial.
Fenomena penurunan jumlah laki-laki mapan dan penurunan angka pernikahan mencerminkan perubahan besar dalam masyarakat kita. Meskipun ada tantangan yang dihadapi, penting bagi individu dan masyarakat untuk memahami dinamika ini dan mencari solusi yang dapat membantu membangun hubungan yang sehat dan stabil. Menghadapi tantangan ekonomi, mental, dan sosial dengan pendekatan yang inovatif akan menjadi kunci untuk masa depan yang lebih baik dalam institusi pernikahan.
Post a Comment for " Jumlah Pria Mapan Berkurang dan Dampaknya Pada Angka Pernikahan di Indonesia – Nerapost"