Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perjuangan Seorang Ayah || Puisi BD

Perjuangan Seorang Ayah || Puisi BD

(Sumber gambar: www.flickr.com)


Ayah berjalan di tepi senja,
membawa bayangannya sendiri
seperti batang pohon tua
yang tetap tegak walau angin tak lagi sopan.

Keringatnya adalah huruf-huruf kecil
dalam kitab waktu,
mengajari kita bahwa keberanian
bukan suara keras,
melainkan langkah yang terus maju
meski dunia sesekali menjadi gelap.


Di pundaknya,
terdapat jembatan yang tak pernah ia bangun untuk dirinya,
sebuah jalan lengkung
yang hanya ingin ia pastikan
cukup kuat untuk pijakan kita.

Tangannya menjadi kompas
yang tak pernah mengumumkan arah,
namun diam-diam menunjuk
ke tempat di mana harapan bertahan
sekalipun logika terhempas badai.


Dan di matanya,
terdapat cermin yang tak memantulkan wajahnya sendiri,
melainkan pertanyaan lama filsuf:
apa arti hidup jika bukan untuk memberi ruang bagi yang lain tumbuh?

Ayah adalah penjaga sunyi,
yang perjuangannya seperti akar
tak terlihat.

Post a Comment for "Perjuangan Seorang Ayah || Puisi BD"