Catila; Wanita Bajingan di Balik Layar HP || Cerpen BD
(Sumber gambar: ringtimesbali.pikiran-rakyat.com)
“Haruskah
aku mengenang kembali setelah anggur masam yang engkau suguhkan di balik layar
HP-mu? Bukankah itu sadis dan tragis. Pemberian terbaik bukan seberapa banyak kau
tumpahkan senyummu di balik bibirmu yang tipis, Melainkan seberapa genggam
rasamu yang engkau simpan di lubuk itu” ungkap lelaki itu setelah puas menumpahkan
rasa sesalnya melalui HPnya. Catila mulai meneriaki euforia kemenangan setelah
ia puas menuntaskan dendamnya. Ia telah berhasil membunuh lelaki itu tanpa
ampun.
(Baca
juga: Menunggu Versi Terbaik dari Tuhan || Cerpen Erlin Efrin)
Di balik layar HPnya, ia memainkan peran penuh untuk aksi gilanya. Ia memang wanita gila bercinta. Siapa saja lelaki yang berhasil memberinya nyaman pada saat itu, hampir pasti ia akan jatuh dan mulai bercinta dengan lelaki itu. Itu konyol, tetapi mau bagaimana lagi. Perkara LDR itu rumit, saat ini ia bilang sayang, besok bilang bosan dan lusa minta akhiri hubungan. Ya, itulah wanita. Menaruh dan menyimpan rasa ikut mood.
(Baca
juga: Marla dan Kota Metropolitan || Cerpen BD)
Mood
baik, hubungan pasti langgeng, sedangkan kalau mood hancur semuanya lenyap tanpa bekas. Apalagi kalau engkau sudah
mencatatkan jejak yang kurang baik pada hatinya. Dengan sendirinya ia pergi
tanpa pamit atau mungkin juga ia mencari gara-gara lebih dulu biar terkesan, ia
wanita paling bajingan dalam hidupmu.
(Baca
juga: Sperma Tumpah; Jalan Menuju Restu (Part 1)
Setelah mematikan handphonenya, lelaki itu mulai menulis tentang Catila halaman FBnya. Bagi lelaki itu Catila telah benar-benar mati. Memberi kabar kepadanya adalah sia-sia dan buang-buang waktu. Untuk apa lagi? Ia lebih gemar memberi kabar kepada lelaki lain di luar sana. Mending, kita ikhlaskan saja. Mempertahankan wanita bajingan adalah pintu neraka yang siap-siap kita akan terpeleset masuk.
(Baca juga: Halte di Kota Ruteng || Cerpen BD)
Lelaki
itu menumpahkan dengan perasan lega. Ia tahu ini yang terakhir baginya menulis
tentang Catila. Ia menulis dengan beringas, tanpa hati dan rasa. Rasio dan
ide-idenya semakin liar. Setiap orang yang membaca pasti terkesan, ini gila.
Bagi lelaki itu Catila jauh lebih mulia persembahan Janda di Sarfat. Segenggam tepung
dan sebulir minyak pada botol sebagai tanpa cintanya yang paling kekal. Ia memberikan
semuanya. Sedangkan Catila, pemberian rasa yang selalu dibungkus dengan
kemunafikan. Itu payah dan konyol
(Baca
juga: Kisah Revo Hitam Menuju Bandara || Cerpen BD)
Malam
mulai sunyi, sedangkan hujan mulai, dengan beraninya turun tanpa henti. Dalam hatinya,
lelaki itu berujar “Biarkan hujan menghanyutkan wanita bajingan itu.” Ia menarik
selimut membungkus tubuh dan hatinya yang sudah lelah dengan perkara
percintaan.
BD,
admin Media Nerapost.eu.org
Post a Comment for "Catila; Wanita Bajingan di Balik Layar HP || Cerpen BD"