Cinta Tumbuh Saat Ujian || Cerpen Chy Cilia
(Dokpri Chy Cilia)
Suasana pagi
itu matahari sangat cerah, tak ada
tanda-tanda akan hujan. Aku dengan penuh semangat menyiapkan diri. Aku melihat
keluar jendela sambil menyeruput kopi manis yang
kubuat sendiri. Tanpa aku sadari hari itu, hari pertama ujian.
“Sial,” tandasku dalam hati. Aku mempercepat menghabisi kopi yang tidak terlalu
panas.
Aku bergegas agar tidak
terlambat berangkat sekolah. Aku meraih
handuk sambil berlari ke kamar mandi. 30 menit kemudian, aku menggantikan pakian sambil melirik jam dinding. Aku melihat masih menunjukan pukul 06:02
menit. Sebelum memakai sepatu aku lebih dulu memanaskan motor
agar tidak rewel ketika kubawa.
(Baca juga:Pesan Ibu dari Seberang Pada Anak Gadisnya || Puisi BD)
Sambil memakai sepatu aku tidak sengaja menjatuhkan jepit kepala yang di kasih Elvis kepadaku. Aku memakainya di kepala sambil tersenyum, dasar mahluk halus bikin repot hati saja. Aku menyukai dan
mengagumi segala tentangnya. Apalagi kalau
dia memperlihatkan gigi gingsulnya. Pokoknya dia sangat manis, apalagi dengan kumis yang sedikit lebat.
Aku mengambil motor tak lupa berpamitan dengan orang rumah. Di atas motor bibirku gemetar karena udara dingin pagi itu. aku ingin
cepat-cepat sampai ke sekolah.
Pukul 07:00 tepat, aku sudah di dalam kelas. Teman-temanku semua pada sibuk menceritakan rumus-rumus fisika. Aku menaruh tas di laci mejaku, sambil melirik ke bangku Elvis. “Elvis ke mana? Apakah dia akan terlambat? ataukah? Ahhh bodoh, kenapa aku harus memikirkannya, toh aku bukan ibunya.
(Baca juga: Menunggu Versi Terbaik dari Tuhan || Cerpen Erlin Efrin)
Lonceng berbunyi tiga kali berartinya
tanda ujian pertama pun dimulai. Aku mulai cemas kemana Elvis sampai belum datang jam segini? 20 nomor soal telah
kujawab Elvis pun belum menampakan diri. Tok…tok....tok, bunyi ketukan
dari arah pintu. Temanku yang
duduk paling depan segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah
pintu."Elvisss!” suara guru
mengagetkanku.
Elvis menampakan wajah bersalah dan
memberikan alasan dan akhirnya meminta maaf. Guru pengawas
menyuruhnya duduk dan segera mengerjakan soal ujian. Dia melihat ke arahku dan
tersenyum sambil melirik bangku kosong di sebelahku. Dia duduk di sebelahku. "Bangku kamu
di sana el, bukan di sini,” suaraku agak kecil.
Memangnya kalau aku duduk di sini ada yang marah? “iya….enggak ada si!” “Beberapa nomor yang sudah kamu kerjakan?” “20 nomor El" “Ya udah sini aku pinjam jawabannya" haaaa? gila ya kamu El, ini kita lagi ujian lo bukan main tebak tebakan,” suaraku agak keras.
(Baca juga: Optimalisasi Peran Kaum Muda dalam Digital Talent Guna Menanggulangi Resesi Ekonomi Indonesia)
Dia tersenyum ke arahku dan ah sial dia menarik kertas jawabanku “Elvis?” Dia meletakan
jari telunjuknya ke mulutku. Mata kami
saling menatap dia tersenyum sambil berkata sendu "Aku mencintaimu hari ini, bolehkah aku menjadi seseorang yang pantas untuk memiliki
hatimu?” “Ha?” Aku nggak salah dengar, ataukah aku yang sedang bermimpi? Dia mencubit pipiku. “Ahh sakit,” gerutuku pelan. Dia menanyakan
sekali lagi "kamu mau
menjadi pacarku?”
Aku tersenyum sambil menggangguk ia kepadanya. Dia tersenyum dan meremas jariku dan kami kembali menundukkan kepala mengerjakan soal ujian dengan penuh cinta
Post a Comment for "Cinta Tumbuh Saat Ujian || Cerpen Chy Cilia"