Menguburkan Mantan dalam Isi Kepala || Cerpen BD
(Dokpri BD)
“Aku tak tahu,
bagaimana cara tertawa yang mampu menyembuhkan luka,” kata Ursula sambil
menarik nafas dalam-dalam. Kepergian lelaki itu meninggalkan jejak pahit bagi
hidupnya. Janji yang telah disepakati harus terkubur bersama waktu. Ursula
menerima kenyataan itu sebagai pilihan hidupnya. Ia terus berjuang menyembuhkan
luka. Ia juga tidak tahu bagaimana membunuh kenangan itu dalam ingatnya.
Tinus lelaki yang baik,
pandai meramu nyaman dalam tingkah dan kata yang asyik. Kisah cinta yang sudah
lama dijalin harus kandas di tangan orang ketiga. Ursula sadar bahwa pacaran
adalah seni untuk mencari dan sekaligus menyeleksi. Salah pilih akan menderita
sepanjang hidup. Memang melepaskan orang yang sudah lama dikenal itu sulit,
apalagi kedua keluarga besar sudah tahu.
(Baca juga: Ursula Idaman Ibuku || Puisi BD)
Ursula terus meratapi
nasibnya yang buram. Ia sering kali menghibur diri dengan bermain Tik-Tok.
Namun, itu hanya sekejap, lelaki itu masih terus memburu dalam ingatannya.
Berkali-kali ia berusaha untuk tidak mengingatnya, tetapi lelaki itu bagaikan
hantu yang misteri. Suka datang pada saat yang tidak disangka-sangka.
Menutup pintu rumah tidak cukup, menutup HP
apalagi. Pokoknya lelaki itu menjadikan ingatan sebagai kuburannya. Ia datang
dengan santai. Angin malam itu terus berhembus, menembus isi kepala Ursula.
Gadis Desa yang sebentar lagi akan meraih titel Sarjana Sastra dan Bahasa
Indonesia harus lumpuh di hadapan Tinus yang hanya tamat SMP.
Benar kata orang
pendidikan bukan satu-satu jalan untuk menghantar orang pada rasa nyaman,
tetapi hanya bermodal canda dan lihai menempatkan diri pada momen itu jauh
lebih elegan. Tinus hadir tidak lagi secara nyata seperti sebelumnya. Ia hadir
melalui ingatan akan kenangan-kenangan indah.
(Baca juga: Menunggu Versi Terbaik dari Tuhan || Cerpen Erlin Efrin)
“Membunuh mantan itu
sederhana saja, jangan bunuh lewat kata-kata dalam postinganmu, tetapi kamu
harus bunuh kenangannya.” Ursula membaca sebuah tulisan yang ada pada bagian
belakangan buku yang masih setia pada tangannya. Entah, siapa yang menulis.
Pokoknya tulisan itu cukup menjinakkan mata Ursula.
Ursula mulai mencoba tips dari tulisan tersebut. Tetapi Ursula tetap payah di hadapan kenangan. Ia tidak mampu menghilangkan jejak lelaki. Ia masih berharap lelaki itu akan kembali meski bukan lagi sebagai kekasih. Ia terus menatap foto lelaki itu pada saat mereka berlibur di sebuah pantai di Borong. Sambil tersenyum, ia pun bergumam “Kau lelaki paling hebat yang mampu membuatku tergila-gila. Aku akan menguburmu dalam isi kepalaku bersama kekasih barumu.”
Post a Comment for "Menguburkan Mantan dalam Isi Kepala || Cerpen BD"