Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Di Palacio Real de Madrid || Kumpulan Puisi Melki Deni

 (Dokpri Melki Deni)


1/ Di Palacio Real de Madrid saya duduk

dan menulis puisi ini kala musim dingin

saya menemukan seorang gadis menjual bunga,

Meskipun ia tidak tahu dari mana bunga-bunga itu,

Tetapi ia tahu semua orang mencintai keindahan

Seperti dia, orang-orang tidak bertengkar

dari manakah bunga-bunga itu

 

(Baca juga: Marla dan Kota Metropolitan || Cerpen BD)



 

2/ "Bunga adalah representasi cinta kasih. Cinta kasih adalah keindahan yang terus-menerus dicari. Keindahan adalah anak kandung kedamaian. Kedamaian adalah anak kandung keadilan. Dan keadilan adalah anak kandung kebenaran. Anda datang jauh dari Indonesia untuk mencari dan mewartakan kebenaran itu, bukan?” kata gadis itu.

 

3/ Di Palacio Real de Madrid saya tidak menemukan

sepi berkeliaran di jalan, taman, stasiun kereta, perusahaan, gereja, dan apartemen.

Madrid anti gerakan sepi.

Dalam sejarahnya, sepi adalah miskin.

Miskin adalah ketertinggalan.

Ketertinggalan adalah anak kandung diktator.

 

(Baca juga: Tanya Suhartini Pada Suherman || Puisi Geron Darman)



 

3/ Di Palacio Real de Madrid saya menemukan

betapa buku-buku menyayangi orang-orang,

Orang-orang pun memeluk dan berbicara dengannya

di taman, jalan, bus, stasiun kereta api, kereta api, kafetaria, dan bar.

 

4/ Di taman Palacio Real de Madrid saya memparafrasekan Mazmur 119: 105:

“Buku adalah jalan bagi kakiku

dan terang bagi jalanku.”

 

Madrid,

Musim dingin, 28 Januari 2023

Post a Comment for "Di Palacio Real de Madrid || Kumpulan Puisi Melki Deni"