Oa dan Aroma Tubuhmu || Kumpulan Puisi BD
(Sumber gambar:pxhere.com)
1//
Memanggil namamu di ujung sudut.
Oa…..Oa….!
Engkau
tak menyahut satu nafas pun.
Seakan
engkau sedang ritual mantra.
(Baca
juga: SMK Bina Karya Larantuka dalam Sesi IV PLS Hadirkan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Flores Timur – Nerapost)
Oa…!
Aku
terus menyapamu setiap perjumpaan.
Lagi-lagi
engkau diam, layaknya patung.
Hatiku
terus berteriak menyebut namamu,
dari
rasa paling dalam.
Oa…..!
(Baca
juga: Di Palacio Real de Madrid || Kumpulan Puisi Melki Deni)
Mataku
terus memandangmu,
saat
engkau masih asyik memperbaiki kancing bajumu.
Aku
takjub dengan parasmu.
Engkau
makhluk paling sempurna.
Aku
selalu bertanya,
“Dimana
pintu pada hatimu, aku mau mengetuk?”
(Baca
juga: Optimalisasi Peran Kaum Muda dalam Digital Talent Guna Menanggulangi Resesi Ekonomi Indonesia)
Setiap
kali aku menatapmu,
Lidahku
mulai keluh,
Otakku
mulai diam.
Rasanya
aku ingin merangkulmu,
Sambil
berlari, aku telah memilikimu.
(Baca
juga: Gagal Cita-cita Punya Pacar Pemain Sepak Bola || Cerpen Adriani Miming)
2//
Engkau jelma seperti hantu.
Bayanganmu
selalu terlintas dalam pikiranku.
Aku
menulis sepenggal rasa pada lelangit
rindu
Aku
jatuh cinta padamu.
(Baca
juga: Pesan Ayah kepada Anak Wanitanya)
Aku
mulai sadar,
bahasa hati yang harus aku mengerti tentangmu.
Mungkin
kamu sedang ada dengan yang lain.
Ketahuilah,
aku terus menanti senyummu,
Di
balik sudut itu.
(Baca
juga: Rute Penerbangan || Cerpen No Eris)
3//
Kita masih asyik membahas rindu
Lelangit
terus membasah
Menyirami
hati kita yang sedang kering, saat itu.
Kamu
bertanya, benar mencintaiku?
Aku
hanya tersenyum.
Aku
tahu tak ada lagi bahasa yang melebihi bahasa cinta.
(Baca
juga: Hampa Dapur Ibu || Puisi Ani Taur)
Aroma
parfummu saat kita duduk di bale-bale dekat dermaga itu,
Masih
tersimpan rapi.
Kamu
berlayar untuk kedua kalinya,
Meninggal
setumpuk kenangan kita.
Pulanglah, bale-bale itu masih menanti kita.
Post a Comment for "Oa dan Aroma Tubuhmu || Kumpulan Puisi BD"