Narasi Luka dari Seorang Lelaki || Cerpen BD
(Sumber gambar: www.ayoindonesia.com)
Wajahnya
mulai merah padam setelah teman-temannya meneriaki namanya dari sudut kelas
itu. “Marla oooo….,” teriak dari salah temannya di balik jendela kelas. Ia
tersipu malu sambil memperbaiki rambutnya yang sudah mulai menutupi mukanya. Kekasihnya
ikut tersenyum setelah melihat tingkah lugu dari Marla.
Suasana siang itu memang cukup berbeda. Marla
dengan kekasihnya masih asyik bercerita di bawah sebuah pohon tepat di tengah
halaman sekolah itu. Konon dipercayai bahwa kalau sedang berasmara di bawah
pohon itu, cintanya sampai kekal.
Marla
percaya dengan cerita mitos itu, sehingga setiap kali datang sekolah, ia dan
kekasihnya selalu mencari waktu untuk bercerita di bawah pohon itu. Bagi Marla
dan kekasihnya pohon itu adalah Tuhan ke sekian yang siap merestui setiap
doa-doa mereka. Tak ada yang berani menebang pohon itu, sudah beberapa kali dahannya
pamit dari tubuhnya, tetapi ia tidak mati.
(Baca juga: Penantian yang Pilu || Cerpen Susana N. Kelen)
Doa
dari para pejuang asmara sampai ke lelangit ketujuh. Pohon itu tetap kokoh
meski dicobai mati berkali-kali oleh mereka yang iri dengan kekasih yang
bernaung di bawahnya. Marla sudah kelas tiga SMA. Tubuhnya mulai memberi tanda
bahwa ia sudah siap menjadi ibu.
Singkat
cerita Marla sudah menjadi mahasiswi di sebuah kampus ternama di kota Jawa. Ia
mengambil program studi manajemen. Ia tetap seperti dulu. Senyumnya yang manis
selalu menghiasi wajah mungilnya. Di tanah Jawa ia sudah membangun relasi
personal dengan sekian banyak lelaki, tetapi selalu kandas.
Marla terlalu mengidealkan lelaki. Baginya
lelaki yang layak berada di sampingnya harus berpendidikan serta mampu dalam
semua bidang, mulai dari ranjang sampai ke ledang. Ia telah menyelesaikan kuliahnya
dengan mendapatkan prestasi lulus terbaik di kampus itu. Wajar saja, Marla
pandai membagikan waktu. Ia tahu hal mana yang lebih diprioritaskan.
(Baca juga: Ursula Gagal di Atas Ranjang || Cerpen BD)
Ia
pun pulang ke kampung dengan wajah yang berseri-seri. Targetnya kuliah empat
tahun berjalan sesuai dengan rencananya. Kini namanya sudah semakin panjang,
Marla, S.M. Ia memberanikan diri untuk membawa lamaran ke sebuah sekolah
ternama di kampungnya. Berbekal nilai dan lulusan dari kampus ternama, ia pun
diterima di sekolah itu.
Kini
ia menjadi bagian dari warga sekolah itu. Waktunya lebih banyak di sekolah. Ia
sudah tak peduli lagi dengan urusan asmara. Mantan kekasihnya waktu SMA itu,
sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak. Marla tidak peduli dengan hal itu.
Ia tetap fokus pada tujuannya menjadi seorang wanita karir.
Pada
suatu hari seorang lelaki melintasi jalan di depan sekolah Marla. Tak sengaja
ekor matanya melihat Marla yang sedang menyiram bunga di samping kantornya.
Lelaki itu jatuh hati pada pandangan pertama. Ia terus melihat Marla dari
pinggir trotoar itu. Marla masih asyik memperhatikan bunga-bunganya yang tumbuh
dan bermekar.
Berkali-kali lelaki melihat Marla pada taman di samping kantornya. Pada suatu kesempatan, lelaki itu memberanikan diri untuk berkenalan dengan Marla. Jatuh cinta pada pandangan pertama merupakan sejarah baru bagi Marla. Ia baru pertama kali mengenal lelaki dan langsung menaruh rasa.
(Baca juga: Menguburkan Mantan dalam Isi Kepala || Cerpen BD)
Lelaki
itu mulai bertingkah dengan cara yang paling asyik. Ia tahu bagaimana meratukan
seorang perempuan. Hal-hal sederhana dibuatnya menjadi adem. Hal itu membuat
Marla tergila-gila. Ia percaya bahwa lelaki itu menjadi masa depannya. Dua minggu
kemudian lelaki itu mendengar kabar bahwa Marla sudah memiliki kekasih.
Lelaki itu tahu bahwa tidak mungkin dalam satu hati terdapat dua tuan. Ia merepotkan. Ia pun mengirim pesan kepada Marla “Marla, aku tahu bahwa engkau tidak mungkin memilihku. Aku mundur, biarkan aku menjadi salah satu bunga yang selalu berseri dengan di kala melihat senyummu.”
Post a Comment for "Narasi Luka dari Seorang Lelaki || Cerpen BD"