Peran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak – Nerapost
(Dokpri Leviana Forion)
Oleh:
Leviana Forion
Orang tua memiliki
peran penting dalam membimbing dan mendampingi anak-anaknya baik dalam
pendidikan formal maupun non-formal. Peran orang tua sendiri dapat mempengaruhi
perkembangan anak dalam aspek kognitif, efektif, dan psikomotor. Dalam Kamu
Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan peran sebagai perangkat tingkat yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Kesehatan mental
yaitu di mana kondisi individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya
yang mampu menyadari potensinya sendiri dan memiliki kemampuan untuk mengatasi
tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. Purwaningsih
melihat Orang tua peran penting dalam kesehatan mental anak dan remaja.
Dalam kehidupan sehari-hari, anak memiliki kewajiban untuk mematuhi perintah orang tua, seringkali seorang anak justru merasa berada di bawah tekanan dan ancaman (Suteja, 2019). Finda Difitrianita ahli psikolog melihat bahwa pengamatan orang tua perlu secara tajam dalam memperhatikan berbagai perilaku dalam perubahan yang ditampilkan seorang anak. Gunakanlah informasi di internet sebagai pengetahuan dan perlu berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater untuk mencari tahu permasalahan kesehatan mental anak dan penanganannya. Tentunya, peran orang tua di rumah sangat penting dalam membangun kesehatan mental anak sebelum menjadi permasalahan yang lebih besar. Lebih lanjut dr. Purwaningsih mengatakan “Orang tua perlu paham ketika keseharian anak mulai terganggu, mengganggu fungsi perannya, konsentrasi belajarnya terganggu, kesulitan untuk mengendalikan emosi baik di rumah maupun sekolah. Di situ perlu peran orang tua untuk hadir.”
(Baca juga: Puan yang Mati Rasa || Puisi Aventus Purnama Dep)
Dikutip dari laman Kementerian
Kesehatan, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga
serta teman sebaya. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga
kelainan bipolar. Baik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Kementrian
Kesehatan RI sepakat bahwa promosi kesehatan mental penting untuk mempromosikan
kesehatan mental yang positif. Menurut WHO, cara yang dapat dilakukan dengan
meningkatkan kesejahteraan psikologis, kompetensi, ketahanan manusia, serta
menciptakan kondisi dan lingkungan hidup yang mendukung.
Mengapa peran orang tua
sangatlah penting, sebab kesehatan mental bisa memengaruhi cara anak berpikir,
merasakan, dan bertindak. Jadi meskipun anak seringkali terlihat ceria dan
gembira, para orang tua tetap tidak boleh lalai dalam memperhatikan kesehatan
mental anak. Di satu waktu, mungkin saja anak merasa cemas secara berebihan,
depresi, gangguan ketika makan, atau masalah dalam belajar.[1]
Peran orang tua dalam pembentukkan kepribadian anak sangat penting. Karena baik
buruknya anak tergantung bagaimana orang tua dalam mendidik anaknya, maka anak
akan melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Setiap anggota keluarga
memiliki perannya masing-masing di rumah, peran inilah yang membawa tanggung
jawab yang harus dimiliki setiap anggota keluarga, bukan hanya orang tua yang
memiliki peran dalam keluarga, anak juga perlu memiliki perannya, agar anak
memiliki rasa tanggung jawab atas peran yang dimilikinya. Dalam pendidikan anak
tidak lepas dari peran orang tua, karena anak juga berhak mendapatkan
pendidikan dari orang tua selain hak asuh (hadhanah).
(Baca juga: Pohon Lontar Tumbuh di Atas Kepala || Cerpen BD)
lactogrowhappy@id.nestle.com
memberikan 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak
1.
Membuat Si Kecil Merasa Aman
Mendukung kesehatan
mental anak secara umum berarti membantu memastikan Si Kecil memiliki rasa
aman, membantu anak membangun hubungan yang baik dengan orang lain, dan
mendukung tumbuh kembangnya di rumah maupun di sekolah. Cara menjaga kesehatan
mental anak ini bisa dicapai di antaranya dengan memastikan anak tinggal di
lingkungan yang aman, dimana ia merasa diperhatikan, disayang, dihargai,
dipercaya. Selain itu anak juga memiliki hubungan baik serta saling percaya
dengan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitarnya.
2.
Menghindari Anak dari Kejadian Traumatis
Kebanyakan anak usia
dini memang tumbuh dengan kesehatan mental yang baik. Biasanya gangguan
kesehatan mental bisa terjadi apabila ada kejadian traumatis yang memicu
anak-anak yang memang dalam kondisi rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
Perubahan besar dapat menjadi salah satu pemicunya. Misalnya pindah rumah atau
punya adik, dimana anak harus beradaptasi dengan lingkungan atau situasi baru.
3.
Ajarkan Anak Mengelola dan Ekspresikan Emosi
Jika anak memiliki
kondisi mental yang baik, ia akan dapat merasa senang dan memiliki pandangan
positif terhadap dirinya, dapat belajar dengan baik, dapat memecahkan masalah
dan bangkit dari situasi yang sulit, mengelola dan mengekspresikan emosi dengan
cara yang positif, memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan
teman-temannya.
4.
Ajak Anak Bermain
Bermain juga penting
untuk mendukung kesehatan mental anak usia dini, lho. Saat bermain anak akan
belajar mengembangkan kemampuan sosial emosionalnya, yang tentunya bagian
penting dari kesehatan mental anak. Misalnya belajar memecahkan masalah,
belajar menahan diri, belajar berinteraksi dengan anak lain, dan mengembangkan
kreativitasnya. Bermain juga merupakan aktivitas menyenangkan yang dapat
membuat anak merasa happy.
5.
Kenali Gangguan Kesehatan Fisik dan Mental Anak
Perasaan negatif pada anak-anak biasanya akan segera berlalu. Tetapi apabila berkepanjangan, maka seorang ibu perlu membantu anak mengatasinya. Mengenali tanda-tanda anak mungkin mengalami gangguan kesehatan mental dapat membantu seorang ibu untuk segera melakukan bimbingan kepada anak dengan tepat. Sama seperti gangguan pada kesehatan fisik anak, untuk menjaga kesehatan mental anak, Seorang ibu perlu berdiskusi dengan ahlinya untuk mendapat solusi yang tepat. Beberapa tanda-tanda yang dapat perhatikan oleh seorang ibu, jika anak terlihat sedih dan mudah marah yang berlebihan secara terus menerus, merasa sangat cemas, ketakutan atau mimpi buruk, mau sendiri terus menerus, tidak bisa berkonsentrasi, mengalami perubahan drastis dalam pola makan atau pola tidurnya, dan lain sebagainya.
(Baca juga: La Korrida de Toros: Pertarungan Memecahkan Kemustahilan - Nerapost)
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat membagikan tips untuk menjaga kesehatan mental anak di lingkungan keluarga.
1.
Memberikan Pujian Pada Anak
Memberikan pujian atas
kemampuan anak dapat membantu mereka mengembangkan keinginan untuk
mengeksplorasi hal baru dan belajar. Biarkan anak bereksplorasi dan bermain
sesuai dengan usianya. Yakinkan anak dengan tersenyum dan seringlah mengajak
anak untuk berbicara. Perhatian dari keluarga dapat membantu anak untuk
membangun kepercayaan dan harga dirinya.
2.
Menetapkan Tujuan yang Realistis
Anak membutuhkan tujuan
realistis yang sesuai dengan ambisi dan kemampuan mereka. Dengan bantuan
keluarga, anak dapat memilih kegiatan baru yang dapat menguji kemampuan mereka
dan meningkatkan kepercayaan diri.
3.
Jujur
Jangan sembunyikan
kegagalan yang anggota keluarga alami dari anak. Penting bagi mereka untuk
mengetahui bahwa semua orang pasti membuat kesalahan. Dengan mengetahui bahwa
tidak semua hal dapat sempurna, hal itu dapat membantu mereka memahami
kehidupan.
4.
Menyelaraskan Perkataan dan Perbuatan
Penting bagi orang tua
untuk memberikan contoh dan perilaku yang baik kepada anak karena pada
hakikatnya anak akan lebih mudah mencontoh perilaku yang dilakukan oleh orang
tuanya daripada hanya mendengar perkataan belaka.
5.
Menghindari Komentar Sarkastik
Jika seorang anak gagal
dalam sebuah ujian, cari tahu bagaimana perasaan anak mengenai situasi
tersebut. Anak mungkin akan berkecil hati. Namun jika orang tua tahu situasi
yang tepat, maka ajaklah anak untuk berbicara. Menerima kegagalan adalah salah
satu cara terbaik untuk menguatkan kesehatan mental anak.
6.
Menyemangati dan Memotivasi Anak
Jangan selalu meminta
anak untuk berusaha mendapatkan hasil yang terbaik, tetapi ajari anak untuk
selalu menikmati proses yang dilakukan. Mengeksplorasi aktivitas baru akan
mengajarkan anak tentang teamwork, harga diri, dan keterampilan baru. Menciptakan
lingkungan kondusif merupakan tugas yang berat bagi keluarga. Jika keluarga
dapat menciptakan lingkungan yang kondusif, kesehatan mental seorang anak dapat
terjaga dalam masa perkembangannya. Apabila keluarga mengalami kesulitan,
jangan ragu untuk berkonsultasi kepada pihak yang tepat. Yuk bangun keluarga
yang sehat baik fisik maupun mental.
(Baca juga: Menjadi Garam dan Terang bagi Sesama - Nerapost)
Dikutip dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, orang tua dapat mengetahui ciri-ciri anak sehat
mental secara rohani diantaranya:
1.
Emosi Stabil
Anak sehat secara
mental akan menunjukkan perilaku yang baik dan sopan. Anak tidak menunjukkan
tantrum atau bersikap agresif terus-menerus. Emosinya cenderung stabil, jarang
terlihat sedih, serta tidak menarik diri secara tiba-tiba.
2.
Ceria dan Percaya Diri
Anak sehat bersikap
ceria dan menikmati hidup. Selain itu, anak sehat juga merasa percaya diri dan
tidak memiliki kekhawatiran atau kecemasan berlebihan terhadap tampilan fisik
atau pola makannya.
3.
Mudah Bergaul
Anak dapat bersikap
mandiri dan tidak bergantung pada orang tua. Sehingga ketika dihadapkan pada
permasalahan dalam pergaulan maupun kehidupan sosial, dia tidak memiliki
kecenderungan menghindar. Anak mudah berbaur dan bergaul dengan anak-anak
lainnya di sekolah maupun lingkungan sekitar rumah.
4.
Mudah Belajar
Anak sehat tidak
mengalami kesulitan berkonsentrasi, sehingga mudah mengikuti pelajaran di
sekolah, serta berminat mencoba hal-hal baru.
5.
Cukup Istirahat
Anak sehat dapat tidur
nyenyak dan cukup setiap harinya. Mereka tidak mengalami gangguan tidur, baik
itu sulit tidur atau tidur dalam durasi lama. Idealnya, anak balita membutuhkan
waktu tidur selama 10-13 jam. Sedangkan anak usia sekolah membutuhkan tidur
selama 9-11 jam setiap malam.
[1]
https://www.ruangguru.com/blog/mengapa-orang-tua-perlu-memperhatikan-kesehatan-anak?hs_amp=true,
diakses pada 01 April 2023.
Post a Comment for "Peran Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak – Nerapost"